REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia menyatakan persiapan dalam acara Kongres Islam Indonesia semakin matang. Banyak hal yang sedang dan sudah dilaksanakan bersama anggota MUI lainnya dalam menyambut kongres tersebut.
“Semuanya lagi disiapkan baik peserta, pemakalah dan acaranya,” ungkap Ketua Komisi Kerukunan Umat Beragama MUI, Slamet Effendy Yusuf kepada Republika saat ditemui di Kantor MUI, Selasa (13/11).
Slamet menyatakan, pihak MUI yang bersangkutan sedang mempersiapkan undangan peserta kongres. Pesertanya, ungkap Slamet, direncanakan akan dihadiri sekitar 600 hingga 700 peserta.
Menurut Slamet, peserta kongres berasal dari ormas-ormas Islam yang berada di Indonesia. Kemudian, MUI juga mengundang pondok-pondok psantren dan tokoh-tokoh Islam di Indonesia.
Slamet juga mengungkapkan akan mengundang lembaga-lembaga Islam Indonesia. Hal ini, lanjutnya, termasuk lembaga-lembaga yang bersikap keekonomian.
Untuk pemakalah, Slamet menyatakan acara kongres ini akan dihadiri oleh para ahli. Jadi, MUI akan menghadirkan pemakalah yang memahami betul cara membangkitkan umat Islam.
Maksudnya, orang-orang yang paham cara membangkitkan peran politik umat Islam. “Kemudian mereka yang paham cara membangkitkan peran ekonomi dan peran sosial politik umat Islam,” tegas Slamet.
Slamet kembali menegaskan alasan mencari pemakalah yang seperti disebutkan sebelumnya. Alasan itu karena menyesuaikan diri dengan tujuan yang diangkat oleh MUI dari kongres yang akan mereka laksanakan.
Menurut Slamet, kongres Islam Indonesia bertujuan untuk meningkatkan dan mengkonsolidasikan potensi politik. Juga, meningkatkan potensi ekonomi, sosial budaya umat Islam yang keindonesiaan, berkeadilan dan berkeadaban.
Acara Kongres Islam Indonesia ini sendiri akan dilaksanakan di Yogyakarta. Menurut Slamet, acara ini diharapkan bisa terlaksana sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan sebelumnya, yakni 8 – 11 Februari 2015.