Selasa 02 Dec 2014 16:03 WIB

Pemerintah Arab Saudi Tingkatkan Bantuan Muslim Pedalaman Indonesia

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Julkifli Marbun
 Menteri Agama Lukman hakim Saifuddin.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Menteri Agama Lukman hakim Saifuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Arab Saudi akan meningkatkan bantuan dan memfasilitasi kebutuhan masyarakat muslim Indonesia di pedalaman. Baik itu, pembangunan sekolah, rumah ibadah dan undangan haji bagi para Dai di pedalaman.

Hal ini sebagai bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah Arab Saudi, terhadap perkembangan pendidikan dan kehidupan keagamaan masyarakat muslim Indonesia terutama yang berada di wilayah pelosok.

"Mereka akan meningkatkan bantuan  sarana dan prasarana masyarakat muslim kita terutama yang dipelosok yang memang tidak terjangkau oleh kita," ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada Republika, Selasa (2/12).

Karena memang hal itulah jelas Menag yang menjadi prioritas Kementerian Agama sekarang ini. Pasalnya, masyarakat di pedalaman masih kurang mendapatkan sarana dan prasarana keagamaan yang layak.

Untuk itu, Pemerintah Arab Saudi akan membangun sekolah maupun musholla atau masjid. Serta memberikan penghargaan secara rutin pada para Dai, guru, Kyai dan tokoh masyarakat di pedalaman melalui program undangan naik haji.

Bantuan undangan ini pun telah dilaksanakan sejak lama. Sekitar ratusan Dai telah mendapat undangan berangkat haji gratis ini. Sebagai bentuk apresiasi bagi mereka atas perannya selama ini dalam mendidik ilmu keagamaan masyarakat di pedalaman.

Program ini sangat didukung oleh pihak Kemenag. Pasalnya menurut Lukman,  guru, kyai, Dai dan tokoh masyarakat di pedalaman mungkin tidak punya kesempatan untuk menunaikan rukun islam kelima tersebut, jika tidak diberikan kesempatan seperti ini.

"Dengan kehidupan yang serba sederhana dipedalaman, sulit bagi mereka bahkan menghabiskan waktu puluhan tahun untuk menunaikan ibadah haji dengan biaya sendiri. Jadi, program undangan ini sangat membantu sekali,"jelasnya.

Namun pihaknya kata Lukman, mengusulkan agar Pemerintah Arab Saudi lebih mendahulukan untuk memberi undangan haji ini pada Dai, Kyai, guru maupun tokoh masyarakat yang belum haji.

Karena seperti yang diketahui, banyak dari mereka yang memang belum mendapat kesempatan menjejakkan kakinya ke Ka'bah untuk menunaikan haji.

Walaupun tetap keputusan sepenuhnya ada di tangan Pemerintah Arab Saudi. Termasuk dalam memilih para Dai, guru, Kyai dan tokoh masyarakat yang diberikan undangan naik haji.

Di mana mereka kata Lukman sebenarnya telah memiliki tim khusus untuk memilih dan mensurvey para kandidat yang akan diberikan undangan. Dan menyeleksi berkas yang bisa diajukan oleh para Dai untuk mendapatkan undangan.

"Pemerintah Arab Saudi merespon baik usulan kita ini untuk mendahulukan Dai yang belum haji, tapi sepenuhnya tetap keputusan mereka,"kata kader PPP ini.

 

Termasuk soal peningkatan jumlah kuotanya. Baik itu kuota haji undangan maupun haji pada umumnya.

Di mana sejauh ini Pemerintah Arab Saudi kata Lukman belum memutuskan ada atau tidaknya peningkatkan jumlah kuota haji Indonesia maupun untuk undangan.

Walupun Kemenag telah meminta secara khusus penambahan kuota haji Indonesia, dengan cara menyerap kuota dari negara-negara lain. Tapi, pihak Arab Saudi jelas Lukman baru akan memutuskannya.

"Saya meminta kuota Indonesia bisa ditambah dengan menyerap kuota-kuota dari negara lain. Tapi, masih harus dibicarakan lagi,"kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement