Kamis 13 Nov 2014 17:03 WIB

Masjid Arif Rahman Hakim, Masjid Perjuangan Tritura (2)

Masjid Kampus Arif Rahman Hakim Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta.
Foto: Telukmasjid.com
Masjid Kampus Arif Rahman Hakim Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta.

Oleh: Amri Amrullah      

Utamakan fungsional

Tim Renovasi dan Pembangunan Masjid ARH, Nasrun Ismail, mengungkapkan, pengerjaan renovasi dan pembangunan membutuhkan dana yang cukup besar.

Terutama, dalam penguatan fondasi bangunan yang dibuat kuat dengan kedalaman kurang lebih 30 meter dengan teknologi bom air. Pada bangunan masjid baru yang diresmikan pada 29 Desember 2009 dibangun empat lantai ke atas.

Ia menjelaskan, lantai dasar masjid diperuntukkan sebagai ruang aula serbaguna, lantai dua digunakan untuk shalat, lantai tiga juga digunakan untuk shalat dan sebagian untuk perpustakaan, serta lantai empat akan difungsikan untuk Islamic center.

Namun, khusus pada shalat Jumat, lantai dasar hingga lantai tiga diperuntukkan bagi jamaah dan menampung kurang lebih 4.000 jamaah.

Nasrun mengungkapkan, pada arsitektur masjid yang baru, tidak ada desain khusus. Pihaknya memang lebih menekankan model masjid yang fungsional dengan sentuhan modern, tanpa kubah dan menara.

Model fungsional ini, kata dia, karena tim pembangunan ingin memaksimalkan lahan yang ada. Sebab, Masjid ARH UI Salemba berada di wilayah strategis dan ramai.

Ia juga menjelaskan, struktur bangunan pun dibuat memang untuk menampung banyak jamaah. Ini terlihat dengan luasnya jarak antarfondasi sepanjang 25 meter.

Dengan demikian, kata dia, bentang balok pada langit-langit pun dibuat khusus dengan beton prategang (prestressed). Beton prategang ini seperti yang digunakan pada jembatan atau jalan tol yang bisa meregang, namun tetap stabil.

Dengan menggunakan beton prategang ini, kata dia, struktur balok sangat kuat dan tidak terlalu tebal. Sehingga, memperkecil berat struktur balok penyangga walaupun jarak antarfondasi cukup jauh.

Selain itu, pada struktur atap menggunakan rangka ruang untuk mengantisipasi bentang-bentang panjang. Pada atap tengah bangunan dibuat transparan sehingga pencahayaan ke dalam masjid lebih optimal.n ed: nina chairani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement