Selasa 04 Nov 2014 16:31 WIB

Tak Ada Jabatan Wamen, ini Komentar Menteri Agama

Rep: c78/ Red: Agung Sasongko
Wakil Menteri Agama, Prof Nasaruddin Umar.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Wakil Menteri Agama, Prof Nasaruddin Umar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atas kebijakan Presiden Joko Widodo, posisi wakil menteri di sebagian kementerian dihapus. Termasuk, salah satu yang kena dampak adalah posisi Wakil Menteri Agama yang selama ini dijabat oleh Profesor Nasaruddin Umar.

Pada Selasa (4/11), Kementerian Agama (Kemenag) menyelenggarakan acara pelepasan terhadap Nasaruddin atas posisinya sebagai Wamen. "Dalam banyak hal, di posisi formal maupun informal, saya banyak terbantu dari keberadaan beliau dalam posisinya sebagai Wamenag," kata Menag Lukman saat ditemui seusai acara pelepasan Wamenag dari jabatannya di Kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng.

"Banyak yang bilang posisi Wamen itu seperti kerikil dalam sepatu, atau matahari kembar yang menyulut rivalitas, tapi Wamenag itu berbeda, saya tidak merasakan hal itu, saya bahkan banyak terbantu," kata Menag.

Di mata Menag, Nasaruddin adalah sosok alim yang kaya akan wawasan. Karena banyak wawasan, lanjut dia, Wamenag dapat konsekuensi menjadi orang yang arif dan bijaksana di mana ia mampu melihat permasalahan secara komprehensif.

 

Ia mencontohkan, misalnya ada pernyataan 2+2= 4. Maka ketika ada seseorang yant menyatakam 2x2 =4, atau 10-6=4, ia dapat dengan bijak menerimanya dan menjelaskannya. "Dia bukan sosok yang mudah menyalah-nyalahkan orang lain," tuturnya.

Makanya, dengan tiadanya posisi Wamenag, ia harus cerdas lagi membagi jadwal dengan para direktur dan pejabat lainnya, agar program kerja di Kemenag berjalan lancar. Kepada Wamenag, ia mengucapkan selamat jalan dan berpesan agar terus bersemangat melaksanakan pengabdian terhadap umat di luar struktur jabatan formal Kemenag.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement