Selasa 28 Oct 2014 14:55 WIB

Menyelami Kiprah Kiai Penggerak Jihad Bernama Hasyim Asy’ari

Rep: sonia fitri/ Red: Damanhuri Zuhri
Nahdlatul Ulama
Nahdlatul Ulama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senin (27/10) Pesantren Tebuireng Jombang menghelat peristiwa monumental. Pembangunan museum Kyai Hasyim Asy’ari telah rampung dan telah diresmikan.

Museum ini menjadi penting, sebab ia dapat menjadi salah satu alternatif masyarakat dalam menyelami pemikiran dan kiprah ulama besar ini. 

Sebagai tokoh muslim yang memiliki banyak pengikut, ia berperan besar dalam menggerakkan perjuangan kemerdekaan Indonesia, sekaligus turut mempertahankan kemerdekaan Indonesia hingga akhir hayat.

“Sebagai obyek wisata religi, masyarakat dapat menyelami kiprah Kyai Hasyim yang nyata dan berpengaruh, meski selama ini belum dituliskan dalam buku sejarah umum.” Demikian Imam Besar Masjid Istiqlal KH Ali Mustafa Yaqub memandang keberadaan Museum Hasyim Asyari yang diresmikan Senin kemarin.

Bagi Prof Ali Yaqub, kyai Hasyim Asy’ari bukan sekadar kyai. Lebih dari itu, ia merupakan imam yang memang keberadaannya diakui, bahkan oleh para ulama di Arab Saudi.

Diterangkannya, berdirinya Museum Hasyim Asy’ari akan memberi warna berbeda dalam arus historisitas Indonesia. Sebab di balik peristiwa heroik 10 November 1945 di Surabaya dalam sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI, ada Kyai Asy’ari di belakangnya.

Dialah sumbu peledak peristiwa heroik 10 Nopember itu, dengan menggulirkan fatwa jihad yang terkenal dengan nama “Resolusi Jihad 22 Oktober 1945”.

Sudah sepantasnya, kata Ali Yaqub, masyarakat baik benerasi muda hingga yang tua, menelisik kiprahnya, mempelajari pemikirannya, terinspirasi akan sosoknya untuk kemudian bertindak dengan meneladani ulama besar ini apalagi di tengah kesalahpahaman yang kerap terjadi dalam memaknai jihad yang sebenarnya, dengan praktik terorisme.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement