Rabu 15 Oct 2014 07:28 WIB

Ini Tiga Kesalahpahaman Tentang Islam

Stop Islamofobia
Foto: wordpress.com
Stop Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kesalahpahaman tentang Islam dan Muslim sudah ada sejak era kejayaan Islam. Di era modern, kesalahpahaman itu masih ada meski akses informasi begitu luas.

Berikut tiga kesalahpahaman tentang Islam dan Muslim yang banyak dialami negara-negara Barat:

Islam membolehkan kekerasan

Ini adalah kesalahpahaman yang kerap menjadi dasar serangan Islamofobia terhadap umat Islam. Tidak logis, suatu agama menyuruh umatnya membunuh. Dalam Alquran disebutkan membunuh seseorang itu sama saja ia membunuh seluruh umat manusia. Sebaliknya, seseorang yang menyelamatkan kehidupan seseorang maka ia menyelamatkan kehidupan seluruh umat manusia. (QS 5:32).

Dalam satu peperangan Rasulullah Muhammad SAW pernah mengingatkan para sahabat untuk tidak membunuh orang tua, bayi, anak-anak dan perempuan. Nabi juga berpesan berperanglah dengan menyebut nama Allah, sebarkan kebaikan karena Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (HR Abu Dawud 2614).

Pesan  Rasulullah ini kemudian dijaga oleh kalifah Abu Bakar. Ia mengatakan larangan membunuh perempuan, anak-anak, orang tua. Jangan menebang pohon berbuah. Jangan merusak tempat berpenghuni. Jangan menyembelih domba atau unta kecuali untuk makanan. Jangan membakar lebah dan tidak mengganggu mereka. Jangan mencuri dari barang jarahan, dan jangan menjadi seorang pengecut (Muwatta Malik, 10).

Selain itu, umat Islam dilarang melakukan agresi. "Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi janganlah kamu melampaui batas,  sebab Allah mengasihi orang-orang bertakwa" (Quran 2: 190)

Menindas Islam Wanita

Islam memberikan posisi terhormat untuk kalangan perempuan. Ini bisa dianalogikan dalam satu peribahasa surga berada ditelapak kaki ibu. Ini dipertegas dengan kewajiban setiap Muslim menghormati perempuan.

Islam juga memberikan perempuan hak untuk memiliki properti dan mengontrol keuangan mereka sendiri. Ini memberi perempuan hak formal warisan dan hak atas pendidikan.  Perempuan Muslim memiliki hak untuk menerima atau menolak lamaran pernikahan. Rasulullah pernah berkata, "Perlakukan perempuan dengan baik" (Tarmizdi, 276)>

Karena itu,  sangat disayangkan bila masih ada Muslimah yang tertindas. Itu terjadi bukan karena ajaran Islam melainkan budaya tempat Muslimah tersebut tinggal.

Semua Muslim adalah Bangsa Arab

Islam diturunkan untuk umat manusia bukan untuk bangsa tertentu. Memang, Alquran diturunkan dalam bahasa Arab, dan Rasulullah juga berasal dari bangsa Arab. Namun, tidak benar semua Muslim itu Arab. Faktanya, 1.57 miliar umat Islam bukan bangsa Arab.

Pew Research Centre menyebutkan 62 persen umat Islam menetap di Asia Pasifik. Yang terbanyak di Indonesia, India dan Pakistan. Masih menurut Pew, Muslim menjadi mayoritas di 49 negara. Indonesia yang terbesar dengan populasi Muslim mencapai 87.2 persen. Disusul India, 176 juta jiwa (14.4 persen dari total penduduk).

Jadi, Islam bukanlah ras atau etnis. Islam adalah agama. Umat Islam tersebar mulai dari bagian Utara bumi hingga pesisir hangat Fiji,

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement