Senin 13 Oct 2014 13:22 WIB

Ar Rahmah Putri, Didik Santri Taat dan Mandiri (1)

Para santri tengah membaca Alquran
Foto: Antara
Para santri tengah membaca Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ahmad Baraas

MALANG -- Sebagian santri dan orang tua menilai tata tertib yang diberlakukan SMP Ar Rahmah Putri Dawu, Malang, Jawa Tinur, terlalu ketat. Namun itu semua untuk kebaikan para santri dan merekalah yang memperoleh manfaatnya kelak.

Kepala Asrama SMP Islam Ar-Rahmah Putri, Ustazah Sakinah, berkeluh kesah tentang hal itu dalam pertemuan wali santri di Malang, Ahad (12/12).

Pertemuan rutin tersebut membahas pembagian rapor hasil ujian tengah semester. Sekitar 1.800 orang wali santri hadir di pertemuan itu.

"Kami menyadari, orang tua begitu mencintai dan menyayangi anak-anaknya. Kini tanggungjawab membina mereka diamanatkan pada kami, jadi percayalah pada kami," kata Ustazah Sakinah.

Setiap lembaga pendidikan memiliki perbedaan. Termasuk kata Sakinah, perbedaan dalam hal tata tertib dan ketaatan melaksanakannya. Apa yang dibuat di SMP Ar Rahmah Putri, bertujuan untuk menunjang keberhasilan tujuan pendidikan di sekolah milik Ormas Hidayatullah itu.

Sejumlah tata tertib diberlakukan bagi seluruh santri Ar Rahmah Putri. Selama mengikuti pendidikan di jenjang Tsanawiah (SMP) dan Aliyah (SMA), mereka harus diasramakan tanpa pandang bulu. Ketentuan di asrama inilah yang dinilai sejumlah orang tua siswa terlalu ketat.

Ada aturan para santri tidak boleh membawa alat komunikasi apa pun selama di asrama. Juga santri hanya boleh dikunjungi sebulan sekali untuk diajak keluar asrama yang dkenal dengan kunjungan panjang (KP). Kegiatan keluar itu hanya dengan orang tua atau wali yang tercatat dalam registrasi sekolah.

Peraturan-peraturan itulah yang kerap didengar Sakinah, diprotes oleh wali santri, dengan alasan terlalu ketat. Namun penerapan disiplin itu kata Sakinah, semuanya untuk kebaikan para santri.

"Bayangkan saja kalau setiap santri membawa handphone, bagaimana kami mengawasi, berbicara dengan siapa dan berbicara apa," kata Uztazah Sakinah menerangkan.

Namun, jelas Sakinah, pihaknya tidak ingin dikatakan mengekang atau memutus tali silaturrahim anak dengan orang tuanya. Karena itu pihak asrama menyiapkan telepon khusus bagi para santri untuk berkomunikasi dengan orang tuanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement