Sabtu 11 Oct 2014 16:06 WIB

Dai Muda Aqabah Dilatih Menulis Hikmah (2-habis)

sejumlah dai muda aqabah tampak serius mengikuti pelatihan menulis artikel hikmah
Foto: foto: damanhurizuhri/republika
sejumlah dai muda aqabah tampak serius mengikuti pelatihan menulis artikel hikmah

REPUBLIKA.CO.ID,

“Sumber rujukan cukup ditulis nama kitab dan penulisnya. Contoh: Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi. Tidak perlu ditulis nama penerbit, tahun terbit dan sebagainya,” tuturnya.

Ia mencontohkan beberapa tema yang  bisa diangkat menjadi artikel Hikmah. Misalnya terkait korupsi atau memerangi korupsi, dengan mengutip peristiwa Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang mematikan lampu saat berbicara mengenai urusan keluarga dengan anaknya.

Tema melawan korupsi kolusi nepotisme (KKN), ia mengutip peritiswa Khalifah Umar bin Khattab yang marah besar saat mengetahui unta milik putranya, Abdullah bin Umar, lebih gemuk dari unta lainnya.

Khalifah Umar bin Khattab pun menolak usulan dari para sahabat agar putranya, Abdullah bin Umar, diangkat menjadi pejabat. “Walaupun Abdullah bin Umar kompeten, namun hal tersebut dapat menimbulkan konflik kepentingan, sehingga Khalifah Umar menolak usul tersebut,” paparnya.

Saat mencontohkan tema kejujuran, ia mengutip kisah seorang penjaga kebun delima yang sangat jujur. Bertahun-tahun ia menjaga kebun delima milik seorang kaya, namun tidak pernah sekalipun ia makan buah delima tersebut.

Akhirnya penjaga kebun itu dinikahkan dengan putri orang kaya tersebut. Dari pernikahan tersebut lahirlah ulama besar bernama Abdullah bin Mubarak.

“Jadi, setiap tulisan Hikmah itu selalu mengajak orang untuk berkaca dan mengambil pelajaran atau hikmah untuk hidup dengan nilai-nilai Islam yang indah, luhur, suci, manusiawi dan penuh keberkahan,” tegas Irwan Kelana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement