Senin 06 Oct 2014 15:25 WIB

Thomas Weber: Saya Tidak Percaya Seorang Muslim itu Teroris

Mualaf (ilustrasi).
Foto: Onislam.net
Mualaf (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  Thomas Weber lahir di Inggris. Ia memiliki empat suadara, yakni Colin, Melissa (telah meninggal dunia), Emily, dan Linda. Sejak kecil, Thomas tidak pernah dibaptis, selayaknya penganut Kristen.

"Sejak kecil, saya tidak mengerti seperti apa kuasa Tuhan. Yang saya pahami, Tuhan telah membunuh anaknya guna mengampuni dosa-dosa manusia," ucap dia seperti dilansir onislam.net, Senin (6/10).

Seiring berjalannya waktu, prestasi Thomas di sekolah terus membaik. Saat ulang tahun ke-13 muncul keinginan Thomas untuk memiliki agama.  Niatan ini memang tidak berarti ia ingin menjadi Kristen yang taat. Tetapi bentuk lain, dimana ia percaya ada Tuhan untuk dirinya sendiri.

Ada banyak agama yang dipelajari Thomas dibangku sekolah. Ia menyimpulkan pada dasarnya semua agama berpikir satu hal yakni membuat orang lebih bermoral. Suatu hari, ia dikejutkan dengan tragedi 11 September. Banyak media, termasuk media Inggris memberitakan tentang Islam dan Muslim.

"Saya termasuk orang yang tidak percaya, seorang Muslim itu teroris. Terlalu aneh," kata dia.

Thomas mendapat bukti yang kuat mengapa Islam tidak bisa disebut agama teroris. Guna meyakinkan kembali hati dan pikirannya, Thomas mulai menjelajahi internet. Ia juga diskusi dengan temannya yang Muslim.

"Saya mendapati banyak ketakutan dalam pikiran. Saya ingin mengutarakan keinginan menjadi Muslim, tapi entahlah apa ini benar untuk saya," kata dia.

Keraguan itu ia ceritaka kepada temannya yang Muslim. Namun, ia tidak berani membicarakan masalah itu dengan keluarganya.  "Akhirnya pada ulang tahun ke-20, saya ucapkan dua kalimat syahadat," ucapnya.

"Ini baru awalan, perjalanan saya masih belum selesai. Saya masih belajar tentang Alquran dan hadist,"

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement