Selasa 09 Sep 2014 15:12 WIB

IAIN Pontianak akan Jadi Pusat Kajian Islam

Ribuan umat Islam melakukan thawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
Foto: ANTARA/Prasetyo Utomo/ca
Ribuan umat Islam melakukan thawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Rektor Institut Agama Islam Negeri Pontianak Dr Hamka Siregar menyatakan siap membawa perguruan tinggi tersebut menjadi pusat kajian studi Islam di Kalimantan Barat maupun regional.

"Salah satu yang perlu digencarkan adalah penelitian berkaitan dengan khazanah Islam," kata Hamka Siregar saat dihubungi di Pontianak, Selasa.

Menurut dia, setelah diteliti, banyak yang belum diangkat ke tingkat nasional dari daerah.

Sementara di Kalbar, lanjut dia, Islam mempunyai peran penting. Misalnya Kabupaten Sambas selama ini dikenal sebagai pusat pengembangan Agama Islam. Begitu juga kesultanan atau kerajaan lain di Kalbar, seperti Sintang, Sanggau, Landak, Pontianak, hingga Matan di Ketapang.

"Mulai dari pesisir hingga pedalaman, sejarah Kalbar adalah juga sejarah Islam. Dan menjadi bagian dari sejarah pertumbuhan Kalbar," katanya.

Hamka Siregar dalam disertasinya menyatakan bahwa Kalbar khususnya Sintang merupakan kerajaan nusantara yang pertama kali didatangi oleh pedagang Islam di masa Utsmaniyah.

Namun sejarah ini seolah ditutupi oleh sejarah lain sehingga menempatkan Kalbar setelah Atjeh dan Jawa dalam penyebaran Islam di nusantara.

Melalui pusat kajian Islam, ia ingin melahirkan cendikia-cendikia Muslim dengan pemikiran yang memajukan umat Muslim dari IAIN Pontianak.

Ia melanjutkan, tidak menutup kemungkinan nantinya akan ada fakultas kelautan, perikanan, pertanian, teknologi, kedokteran di perguruan tinggi Islam tersebut.

"Kalau Islam memaksakan kehendak, tidak mungkin dapat berkuasa tujuh abad di Spanyol. Pemerintahan boleh Islam, tapi silakan warga negara mempunyai pilihan masing-masing," ujar Hamka Siregar.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement