Rabu 03 Sep 2014 09:33 WIB
Penghancuran Makam Rasulullah

PBNU: Mari Tabayun Terkait Penghancuran Makam Rasulullah

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj memberikan tausiyah saat membuka tasyakuran Harlah PBNU ke 91 di Jakarta, Jumat (16/5) malam.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj memberikan tausiyah saat membuka tasyakuran Harlah PBNU ke 91 di Jakarta, Jumat (16/5) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekjen Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU), KH Marsudi Syuhud, menyatakan Umat Islam jangan gegabah menyikapi isu penghancuran makam Rasulullah.

 

Baca Juga

Harus tabayun atau klarifikasi dulu. “Kami akan tabayun dulu. Mari sama – sama,” imbuhnya, saat dihubungi, Rabu (3/8).

 

Tabayun ini untuk memastikan, apakah benar makam Rasulullah akan dihancurkan. Kemudian jasadnya akan dipindah ke pemakaman umum.

 

Kalau memang benar, tentunya ini akan menimbulkan reaksi yang massif dari umat Islam di seluruh dunia. Umat Islam di seluruh dunia sangat mendambakan bisa beribadah di makam ini. Bukan dalam arti menyembah Rasulullah, tapi menghormati, memberi salam. Kalau shalat dan ibadah, tentu akan dilakukan sesuai syariat yang ada.

 

Pemerintah Arab Saudi berencana membongkar makam Rasulullah Muhammad SAW, dan memindahkan sisa jenazahnya ke pemakaman lain. Lebih semiliar Muslim di seluruh dunia pasti marah dengan rencana tersebut.

 

Proposal kontroversial ini tercantum dalam dokumen konsultasi yang dikeluarkan lembaga pendidikan terkemuka di Arab Saudi. Usulan itu beredar di kalangan pengawas Masjid Nabawi di Madinah, tempat makam Rasulullah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement