REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Jamaah haji Indonesia seringkali memaksakan diri untuk melakukan ibadah selama menunaikan ibadah haji.
"Mereka melakukan umrah berkali-kali, melaksanakan sholat dari Subuh sampai Ashar, atau dari sholat Ashar sampai Isya' sehingga mengabaikan makan, minum air putih dan buang air," kata Kepala Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kementerian Agama Zubaidi pada Acara Pembekalan Petugas Media Center Haji Tahun 1435 H/ 2014 M di Hotel Bumi Wiyata Depok, Kamis (14/8).
Hal itu yang mengakibatkan kesehatan jamaah haji menurun. Karena jarak antara toilet dan Masjidil Haram jauh, jamaah haji Indonesia biasanya menahan buang air kecil dan hal ini yang sering menyebabkan pencernaan jamaah haji bermasalah.
Di samping itu, jamaah haji Indonesia juga sering mengikuti tawaran dari Pembimbing Ibadah haji untuk banyak melakukan ibadah umrah. Mereka mengabaikan kondisi fisik dan kesehatannya. Hal ini yang mengakibatkan para jamaah haji jatuh sakit dan bahkan meninggal dunia pada saat wukuf di Arafah.
Padahal wukuf itu salah satu rukun haji dan bila seseorang yang menunaikan ibadah haji tidak melaksanakan salah satu dari enam rukun haji maka hajinya tidak sah.
Karena itu, saran Zubaidi, tim MCH diharapkan juga bisa menyampaikan kepada para jamaah haji agar sebelum mereka melaksanakan wukuf agarmereka menjaga dan memperhatikan kondisi fisik, cukup tidur, makan makanan yang bergizi dan seimbang serta minum air putih yang banyak.