Jumat 08 Aug 2014 20:48 WIB

Jamaah Diminta Tak Bawa Barang Berbahaya

Rep: Sonia Fitri/ Red: Chairul Akhmad
Pesawat haji Boeng 767 A-300 yang disiapkan untuk mengangkut jamaah haji.
Foto: ANTARA/Ampelsa/ca
Pesawat haji Boeng 767 A-300 yang disiapkan untuk mengangkut jamaah haji.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah menggunakan Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines untuk mengangkut jamaah haji tahun ini.

Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan, akan mengoperasikan 11 pesawat. Terdiri atas enam pesawat A33-300 berkapasitas 375 seat, empat pesawat B-747 berkapasitas 455 seat, dan satu B-777 dengan kapasitas 440 seat.

Pesawat-pesawat tersebut rata-rata berusia muda dan beberapa di antaranya diproduksi pada 2012. Demi kesalamatan dan keamanan penerbangan, ia meminta jamaah tak membawa barang berbahaya ke dalam pesawat.

Jamaah diminta tidak menerima titipan barang dalam bentuk apa pun dari orang asing. Hal tersebut guna mengantisipasi adanya pihak yang tidak bertanggung jawab, bahkan mengancam keselamatan dan keamanan penerbangan.

Khusus untuk barang bawaan, para jamaah juga diharapkan mematuhi ketentuan yang disepakati dengan Kemenag. Jamaah tidak boleh membawa barang bawaan melebihi 32 kg, baik pada saat menuju Jeddah atau Madinah, maupun kepulangan ke Tanah Air.

Barang bawaan tersebut terdiri atas koper, satu tas tentengan di kabin, dan tas paspor. Pelayanan lainnya, kata Emirsyah, Garuda akan memberikan lima liter air zamzam kepada setiap jamaah di bandara debarkasi Indonesia secara cuma-cuma.

Pengundian pemondokan

Pada Kamis (7/8), Kemenag menggelar pengundian atau qurah pemondokan. Menag Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, pengundian untuk memberi rasa keadilan bagi jamaah di Makkah. Mereka menempati pemondokan berdasarkan hasil pengundian.

Ia mengakui, dari sisi jarak pemondokan ke Masjidil Haram ada perbedaan. Tidak semua jamaah menempati pondokan dekat dengan Masjidil Haram. Pemerintah menyediakan bus yang beroperasi 24 jam untuk jamaah yang pemondokannya jauh dari Masjidil Haram.

“Panitia penyelenggara ibadah haji di Arab Saudi menyediakan sekitar 168 bus,” katanya, seperti dikutip kantor berita Antara. Ia mengatakan, ada 200 pemondokan untuk jamaah Indonesia. Sebanyak 75 persennya berupa hotel berbintang tiga.

Sisanya, apartemen yang memenuhi syarat dan kriteria pemondokan jamaah yang ditetapkan Kemenag. Ia mengingatkan, sejumlah hal harus memperoleh perhatian dalam penyelenggaraan haji. Di antaranya, transportasi mulai dari bandara di Tanah Air hingga Arab Saudi.

Hal lainnya adalah katering, pemondokan haji, serta pembinaan berupa manasik. Termasuk di dalamnya, dokumen jamaah, keamanan, dan kesehataan jamaah. “Kualitas pelayanan kepada jamaah harus membaik,” kata Lukman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement