Ahad 03 Aug 2014 06:51 WIB

Warga Lokal Tolak Pembangunan Masjid di Australia Barat

Pemuka Muslim Australia (ilustrasi)
Foto: AP PHOTO
Pemuka Muslim Australia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA --  Sebuah proposal untuk membangun masjid di daerah Kalgoorlie-Boulder, Goldfields, Australia Barat, memicu reaksi kemarahan dari masyarakat setempat. Padahal, rencana pembangunan masjid di Park Street itu telah disetujui Pemerintah Kota.

Lebih dari 100 warga setempat menghadiri pertemuan pekan ini, dan umumnya menolak kehadiran masjid di kota itu. Namun Pemkot setempat tetap meloloskan proposal tersebut. Atas penolakan warga ini, pelaksana walikota, Allan Pendal, mengakui hal ini merupakan isu paling rumit yang harus dihadapi Pemkot Kalgoorlie-Boulder.

"Saya diberitahu bahwa warga yang hadir dalam pertemuan itu mencapai 120 orang. Selama sembilan tahun yang bekerja di pemerintah kota, ini merupakan partisipasi terbesar," katanya.

"Awalnya sangat tegang, namun akhirnya kami bisa tenang meskipun ada yang keberatan," kata Pendal.

Pendal mengatakan, banyak warga yang hadir tidak mengerti baha pihak pemerintah kota hanya berhak memeriksa rencana pembangunan tersebut.

"Kami tidak bisa membuat keputusan berdasarkan pertimbangan agama atau politik. Kami semata-mata hanya bisa mengambil keputusan berdasarkan rencana pembangunan yang diajukan," jelas Pendal.

Halaman Facebook Kalgoorlie-Boulder dipenuhi komentar yang berbau SARA. Salah satu komentar berbunyi, "Kasih satu bulan, dan masjid itu akan jadi abu". Ada juga yang menulis, "Ayo bangun masjidmu dan kita lihat berapa lama bisa bertahan".

Bahkan dilaporkan sampai ada oknum yang menanam babi mati di lokasi pembangunan masjid tersebut diduga dimaksudkan untuk mengusir komunitas Muslim dari tempat itu. Halaman Facebook yang didedikasikan untuk menolak masjid ini - Stop The Mosque in Kalgoorlie-Boulder - saat ini memiliki lebih dari 1000 follower.

Menurut data sensus 2011, sebanyak 165 penduduk Kalgoorlie mengaku beragama Islam. Pendiri Komunitas Islam Goldfileds, Eric Wright mengungkap, karena kondisi kota yang banyak didatangi pekerja musiman, diperlukan sarana ibadah yang memadai.

"Banyak yang bertanya apakah ada tempat ibadah di sini. Apakah ada pusat komunitas? Mereka ingin pindah ke sini," katanya. Wright menjelaskan, dengan adanya persetujuan dari pemerintah setempat, pihaknya akan menyewa tukang dan arsitek yang akan menyiapkan desain pusat komunitas yang memenuhi ketentuan.

Disebutkan, di daerah Goldfields, Islam memiliki sejarah yang panjang. "Pendatang Islam ke Kalgoorlie sudah tiba sejak era masa kejayaan tambang emas," katanya.

sumber : Australiaplus
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement