Kamis 24 Jul 2014 22:03 WIB

MUI: Baha'i Agama Produk Manusia

Rep: c57/ Red: Fernan Rahadi
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Hubungan Luar Negeri, KH. Muhyidin Junaidi
Foto: voa-islam
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Hubungan Luar Negeri, KH. Muhyidin Junaidi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pimpinan MUI Pusat, KH. Muhyidin Djunaidi, menyatakan Baha'i adalah agama produk manusia dengan pendirinya, Bahaullah, yang mengaku sebagai manifestasi Tuhan di dunia.

"Misi utama agama Baha'i adalah menyampaikan perdamaian dan keadilan universal. Semua agama dianggapnya sama baik," tutur Muhyidin saat dihubungi Republika, Kamis (23/7) malam.

Menurut Kiai Muhyidin, Baha'i mengakui Bahaullah sebagai Tuhan Maha Esa yang mereka sembah. Pengikut Baha'i menekankan tentang pentingnya pendidikan dan emansipasi mutlak bagi kaum perempuan.

Pendiri agama Baha'i adalah orang Iran pada tahun 1884 yang bernama Babullah, atau "pintu Allah". Jadi, sebenarnya Baha'i punya kemiripan dengan agama dunia lainnya seperti Hindu, Buddha dan Shinto.

"Makam Babullah ada di Haifa, Israel. Saya khawatir pengikut Baha'i akan minta izin pemerintah untuk dibolehkan ziarah ke Israel dengan alasan agama," ungkap Muhyidin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement