REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dengan potensi zakat Rp.17 Triliun per tahun, banyak hal yang bisa dilakukan guna membangun kesejahteraan umat Islam. "Hingga saat ini, Baznas telah memberikan beasiswa S1 kepada ribuan dai yang berasal dari keluarga tidak mampu atau ekonomi pas-pasan," kata Ketua Umum Baznas, Didin Hafiudin, Senin (14/7).
Sedangkan beasiswa S2 dan S3, kata Kiai Didin, berjumlah puluhan orang. Ini semua bersumber dari dana zakat. Bahkan Baznas baru saja membiayai pendidikan S3 dua orang dokter perempuan dengan dana zakat. "Untuk melaksanakan program ini, Baznas telah bekerjasama dengan IAIN dan UIN dalam Program Satu Keluarga Satu Sarjana (SLSS)," ucapnya.
Ketika dana dikumpulkan, maka program pemberdayaan umat Islam dapat dikoordinasikan seluruhnya.
Di bidang kesehatan, Baznas telah mendirikan sejumlah 'Rumah Sehat' dengan cara bekerjasama dengan sejumlah BUMN untuk proyek fisiknya.
"Untuk operasional 'Rumah Sehat' dengan biaya sebesar Rp 160 juta - 200 juta, dananya bersumber dari zakat ummat Islam di Indonesia. Hingga saat ini, sudah ada 10 'Rumah Sehat' di Indonesia, seperti Jakarta dan Yogyakarta," ungkap Kiai Didin.