REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Amri Amrullah
Baru dua PTAIN yang siap menerima para difabel dengan segala kebutuhannya.
Pada periode penerimaan calon mahasiswa 2014 kali ini, ungkap Dese, PTAI seluruh Indonesia yang telah menyiapkan kuota 42.604 calon mahasiswa tidak akan menutup seluruh kuota tersebut bagi penyandang cacat.
Ia mengakui, saat ini memang baru dua PTAIN yang telah siap menerima para difabel dengan segala kebutuhannya. Yakni, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Kesiapan menerima calon mahasiswa tersebut tidak terbuka bebas bagi seluruh calon mahasiswa difabel. "Sebagian besar yang mampu mengikuti adalah penyandang disabilitas tunanetra," ungkapnya kepada Republika, Selasa (3/6).
Sedangkan, bagi penyandang cacat lain, walaupun dapat ikut serta, pihaknya belum mampu menampung mereka secara keseluruhan. Karena, perlunya peningkatan pelayanan pendidikan yang memenuhi standar seluruh difabel.
Walaupun dua kampus UIN Jakarta dan Yogyakarta tersebut telah membuka kuota bagi para difabel, Dede menampik seolah menegaskan perlunya layanan khusus.
"Kami tetap memilih kelas inklusif bagi mereka agar mereka tetap bisa membaur bersama mahasiswa lain," ujar mantan dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam beberapa tahun ke depan, Dede pun berjanji atas pemenuhan infrakstruktur fasilitas bagi seluruh penyandang disabilitas di PTAIN Indonesia. Saat ini, anggaran infrastruktur pendukung pendidikan difabel di PTAIN pun terus diupayakan meningkat dari tahun ke tahun.
Ia berharap dengan semakin tingginya animo difabel masuk ke PTAIN, khususnya UIN Jakarta dan Jogja, ada alasan bagi Kemenag untuk meningkatkan anggaran bagi para difabel ini.