Kamis 12 Jun 2014 16:32 WIB

BPOM Akusi Sulit Awasi Kualitas Takjil

Takjil
Foto: Antara
Takjil

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengakui pengawasan terhadap kualitas penganan khas puasa seperti hidangan berbuka (takjil) sulit dilakukan, terutama yang dilakukan oleh UKM sehingga masyarakat diimbau untuk teliti sebelum membeli.

"(Pengawasan) Ini memang tidak mudah, yang bisa melakukan (berjualan) bisa siapa saja," kata Kepala BPOM Roy Sparringa di Jakarta, Kamis (12/6).

Setiap bulan puasa biasa bermunculan pedagang kecil berjualan penganan khas seperti kolak dan es buah menjelang waktu buka puasa. Meskipun tidak selalu, namun hasil pemeriksaan BPOM kadang menemukan para pedagang kecil itu menambahkan zat berbahaya ke dalam dagangan mereka.

Roy mencontohkan pihaknya masih menemukan ada pedagang yang menggunakan pewarna rhodamin yang tidak boleh digunakan pada makanan maupun formalin yang juga seharusnya terlarang untuk makanan. Karena pengawasan tidak dapat dilakukan bagi seluruh pedagang kecil, Roy mengimbau masyarakat untuk teliti dalam membeli penganan khas puasa.

Sebagai panduan, BPOM bekerja sama dengan pemerintah daerah akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai ciri-ciri makanan yang menggunakan bahan tambahan berbahaya. "Kita akan bergerak dengan pemda agar di pasar-pasar dipasang poster berisi tips sederhana untuk mengenali makanan yang menggunakan formalin misalnya," papar Roy.

Selain sosialisasi, BPOM juga akan melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha kecil mengenai larangan penggunaan zat-zat berbahaya tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement