Selasa 13 May 2014 22:47 WIB

Tiba di Tanah Air, Jamaah Umrah Akan Diberi Kartu Kewaspadaan

  Seorang jamaah mengenakan masker saat beribadah di Makkah, ditengah merebaknya kasus MERS di kawasan Timur Tengah.
Foto: AP/Amr Nabil
Seorang jamaah mengenakan masker saat beribadah di Makkah, ditengah merebaknya kasus MERS di kawasan Timur Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) I Makassar memberikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan (Health Alert Card) untuk jamaah umrah yang tiba dibandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.

Kepala Bidang Pengendalian Karantina dan Survailans Epidemilogi PPK Makassar Nirwan, di Makassar, Selasa (13/5), mengatakan setiap jamaah yang baru pulang menjalankan ibadah umrah diminta mengisi identitas masing-masing sebelum meninggalkan bandara.

"Setiap jamaah harus mengisi kartu waspada ini dengan sebenar-benarnya. Kartu ini sekaligus menjadi alat kontrol ketika jamaah sudah tiba di daerah masing-masing. Ini juga salah satu upaya antisipasi terhadap virus MERS," katanya.

Pihaknya juga menekankan pentingnya mengisi kartu kewsapadaan ini dengan identitas yang benar. Sebab kartu tersebut juga bisa menjadi rujukan terkait kondisi kesehatan yang pernah dialami para jamaah.

Untuk jumlah Kartu Kewaspadaan Kesehatan yang ada di KKP Makassar, dirinya mengaku cukup untuk beberapa bulan kedepan. Pihaknya juga yakin tidak mengalami kendala sebelum kartu tambahan dari Jakarta terkirim.

Menurut dia, Kartu Kewaspadaan Kesehatan ini memang merupakan stok lama yang digunakan saat maraknya virus flu burung H7N9. "Stok kartu yang ada sekarang, cukup untuk beberapa bulan kedepan. Kami juga berharap kartu tambahan bisa segera tercetak dan dikirim ke Makassar. Untuk percetakan kartu ini memang dipusatkan di Jakarta," jelasnya.

Selain menyiapkan Kartu Kewaspadaan Kesehatan, KKP I Makassar juga akan menggunakan alat pengukur suhu atau Thermal Scanner.

Ia menjelaskan, bagi jamaah yang baru pulang jika suhu tubuhnya diatas 38 derajat celcius maka akan diarahkan ke Poliklinik KKP untuk diperiksa Dokter KKP.

Sementara bagi jamaah yang dicuriga suspect maka akan segera dikirim ke RS rujukan yakni RS Akademis, RS Faisal dan RS Wahidin Sudirohusodo. Sementara untuk pesawat pengangkut dilakukan proses pemeriksanaan dan tindakan karantina. Adapun bila kasus muncul ketika berada di pesawat berdasarkan laporan dar crew pesawat maka prosedur responnya mengikuti protap.

"Pemberian kartu dan sebagainya sudah kami lakukan terhadap rombongan jamaah yang baru tiba. Besok (Rabu, 14/5) juga direncanakan kedatangan rombongan lain," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement