Senin 12 May 2014 06:18 WIB

Belajar dari Suasana Batin: Ketika Terdesak Hajat Besar (1)

Memohon petunjuk dan pertolongan Allah.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Memohon petunjuk dan pertolongan Allah.

Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar

Jika seseorang mempunyai hajat dan kebutuhan besar apalagi sangat mendesak, maka saat itu orang seringkali melakukan sesuatu yang luar biasa.

Contoh hajat besar dalam kehidupan sehari-hari kita ialah saat orang tua sakit keras dan jiwanya terancam. Sementara, kita tidak punya uang untuk menebus resep obat dari dokter.

Atau, saat anak terancam akan dikeluarkan dari sekolahnya jika pembayaran SPP tidak dilunasi hari itu.

Bertemunya berbagai kepentingan mendesak dalam waktu bersamaan, seperti kontrakan rumah harus dibayar, utang jatuh tempo, sementara anak sakit keras, hal-hal seperti ini sering kali membuat seseorang merasa tersisih dan terpojok.

Dalam mengatasi hajat dan keperluan mendesak itu ada orang yang memilih untuk menempuh segala cara tanpa memedulikan apakah itu halal atau haram. Cara-cara seperti ini bukan hanya dilakukan oleh  orang-orang biasa, tetapi juga dilakukan oleh orang-orang yang relatif memiliki status sosial yang lebih baik.

Ada juga orang berusaha menenangkan dirinya sendiri di samping berusaha secara ekstra  sambil memohon petunjuk dan pertolongan Allah SWT.

Tidak mudah membedakan antara hajat dan kebutuhan besar dan mendesak. Setiap orang punya ukuran subjektif. Mungkin seseorang menganggap sebuah hajat adalah kebutuhan besar tapi tidak bagi orang lain. Jadi, jenis, tingkat, kuantitas, dan kualitas kebutuhan itu sangat ditentukan oleh orang per orang.

Di dalam Islam, hajat dan kebutuhan itu dibedakan jadi tiga tingkatan. Pertama, disebut kebutuhan darurat atau kebutuhan yang bersifat primer meliputi lima kebutuhan pokok (dharuriyyat al-khamsah).

Kebutuhan tersebut adalah agama, jiwa, akal, martabat keturunan, dan harta. Seseorang dipandang mati syahid dan terbebas dari sanksi manakala seseorang melakukan tindakan pembelaan terhadap salah satu dari kelima kebutuhan pokok tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement