REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron Mukti meminta calon jamaah umrah Indonesia untuk melakukan cek kesehatan dan konsultasi dokter sebelum berangkat. Ini penting dilakukan menyusul mewabahnya penyakit MERS di Arab Saudi.
”Cek kesehatan sangat diperlukan untuk menghidari terjangkitnya virus MERS. Namun bagi mereka yang sudah terlanjur beli tiket saya harap untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat, mulai dari makan dan menjaga keseimbangan asupan gizi,” katanya usai menjadi pembicara dalam seminar internasional di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Sabtu (10/5).
Menurutnya, hingga saat ini pemerintah belum melakukan pembatalan keberangkatan umrah, meski virus MERS sedang melanda Timur Tengah.
Diakuinya, virus MERS ini menyerang siapa saja. Beberapa golongan rentan seperti wanita hamil, kaum usia lanjut di atas 65 tahun serta anak-anak di bawah usia 12 tahun sangat rentan terjangkit virus tersebut.
Namun kata dia, selama di tanah suci, para jamaah diharapkan selalu menggunakan masker bila berada di kerumunan. Mereka juga harus tetap menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan apabila setelah melakukan aktivitas.
Dia juga mengimbau agar para jamaah tidak mendatangi peternakan maupun berfoto dengan onta selama di Timur Tengah. ”Juga hindari makan daging-daging yang tidak matang benar,” katanya.
Menurutnya, seseorang terjangkit MERS dapat dilihat dengan keluhan batuk, pilek, panas tinggi, serta nafas yang tersengal-sengal. Dari 48 pasien yang diduga terjangkit MERS setelah diperiksa intensif ternyata negatif.