REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komnas Haji Mustolih Siradj mengatakan sejak Oktober lalu Danantara sudah bolak-balik mengikuti berbagai proses penawaran Kampung Haji kepada otoritas Arab Saudi, mulai dari perencanaan, nilai proyek, hingga desain. Jika tidak ada aral melintang, akhir tahun ini akan diumumkan siapa pemenang konsesi lahan.
Salah satu program unggulan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto di awal pemerintahannya adalah membangun Kampung Haji di Arab Saudi. Keseriusan itu tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 15 Tahun 2025 tentang Pembangunan Kampung Haji di Makkah, Arab Saudi.
Prabowo menugaskan Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sebagai penanggung jawab (leading sector) bersama Menteri Keuangan, Kepala Kementerian Haji dan Umrah, Menteri Luar Negeri, serta Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM untuk mewujudkan pembangunan Kampung Haji.
“Untuk diketahui, Pemerintah Saudi telah menyiapkan delapan plot (lokasi) lahan yang siap dibangun. Namun, untuk mendapatkan lahan tersebut Danantara sangatlah tidak mudah karena harus bersaing dengan 90 kompetitor dari berbagai negara,” kata Mustolih kepada Republika, Kamis (4/12/2025).
Ia menerangkan, Danantara mengincar lahan di Jabal Hindawiyah, salah satu kawasan di Makkah, karena tempatnya strategis dan kontur lahannya relatif landai, tidak terlalu banyak perbukitan.
Komnas Haji optimistis Danantara dapat menjadi pemenang konsesi lahan tersebut atas beberapa pertimbangan. Pertama, kapasitas Danantara yang masuk jajaran lima besar Sovereign Wealth Fund (SWF) dunia dan memiliki cadangan dana sangat besar.




