REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Jamaah umroh diharapkan untuk dapat mewaspadai gejala infeksi penyakit Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) yang sedang berjangkit di Arab Saudi.
"Kalau selama di Arab ada keluhan batuk, demam dan sesak nafas yang cepat, dalam satu hingga dua hari, maka segera konsultasi pada petugas kesehatan," kata Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama dalam surat elektronik di Jakarta, Selasa.
Sekembalinya dari Arab, para jamaah umroh diharapkan juga memeriksakan diri jika mengalami keluhan-keluhan batuk, demam dan sesak nafas yang memburuk dalam waktu singkat dan memberitahukan jika baru datang dari negara-negara Arab.
"Karena situasi penyakit MERS-CoV ini mungkin saja berubah dari hari ke hari, maka kalau memang ada rencana umroh atau bepergian ke jazirah Arab maka selalu ikuti berita akurat mutakhir tentang perkembangan MERS-CoV ini," kata Tjandra.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan anjuran waspada berlebih terhadap virus yang telah menjadi pandemi terbatas di beberapa negara meskipun belum dipastikan adanya penularan antarmanusia.
Tjandra juga minta agar jamaah umroh yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes mellitus (DM), penyakit dan paru kronis maupun gangguan ginjal untuk melakukan check up ke dokter sebelum bepergian dan diharapkan dapat mengonsumsi obat rutinnya secara teratur.
Masyarakat juga diminta untuk selalu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti rajin mencuci tangan menggunakan sabun yang telah terbukti dapat mencegah penularan penyakit, makan makanan bergizi serta cukup beristirahat.
Jamaah juga diminta untuk menggunakan masker jika sedang berada di kerumunan orang untuk menghindari tertular virus korona tersebut.