Sabtu 26 Apr 2014 18:29 WIB

Kesultanan Siak, Gerbang Islam di Riau (3)

Peta Kerajaan Riau.
Foto: Wordpress.com
Peta Kerajaan Riau.

Oleh: Rosita Budi Suryaningsih

Pada 1746, Raja Kecik wafat. Meski diwarnai dengan perebutan kekuasaan antarsaudara, para penggantinya bisa mengembangkan kerajaan ini menjadi lebih besar lagi.

Kesultanan ini bertahan hingga 11 generasi raja selanjutnya. Wilayahnya semakin luas, sarana dan prasarana banyak dibangun, masyarakat menjadi semakin maju, dan budaya Islam semakin dikembangkan.

Salah satu prestasi kerajaan ini yang patut diacungi jempol adalah karena bisa sanggup mempertahankan diri dari berbagai tipu daya dan serangan Kolonial Belanda.

Kekuatan maritim dan rakyat yang bersatu bisa mempecundangi Belanda sehingga akhirnya justru Belandalah yang terusir dari wilayahnya.

Akhir dari Kesultanan Siak ini juga punya cerita yang patut dibanggakan. Jika banyak kerajaan di nusantara yang hancur karena diluluhlantakkan oleh pemerintahan kolonial, Kesultanan Siak bisa bertahan menghadapi derap senjata canggih dan pasukan militernya.

Kesultanan ini masih berdiri tegak hingga Indonesia memperoleh kemerdekaannya. Hingga akhirnya sang raja terakhir secara resmi menyerahkan kedaulatan kerajaan ini untuk bergabung dengan NKRI.

“Sultan Kasim II, raja terakhir Kesultanan Siak, bahkan menyumbangkan harta sebanyak 13 ribu gulden kepada RI,” kata Dien.

Walaupun ini merupakan akhir dari eksistensi Kesultanan Siak, banyak peninggalan kerajaan seperi istana dan masjid megah yang masih bisa kita saksikan hingga sekarang. Pengaruh warisan budaya dan adat istiadat pun masih dipertahankan hingga kini.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement