Jumat 25 Apr 2014 18:57 WIB

MT Madrashalihat Ajak Sejak Dini Berhijab Syar’i

Gaya hijab cantik
Foto: styles-guide.com
Gaya hijab cantik

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ratna Ajeng Tejomukti

Mengaji dari Twitter ke ruko

Sejak pukul 08.00 WIB pagi puluhan jamaah wanita memadati ruko minimalis milik Iin Siaw di Perumahan  Daan Mogot Baru, Ruko The Jimbaran 7B/3A Jl Jimbaran, Jakarta Barat.

Setiap dua pekan sekali, di lantai dua ruko milik istri Ustaz Felix Siaw itu Majelis Taklim Madrashalihat mengkaji ilmu.

Saat jadwal taklim tiba, ruko milik founder Rumah Alila itu sudah dipenuhi jamaah wanita yang datang, bahkan dua jam sebelum kajian. Mereka yang rutin menghadiri kajian biasanya adalah followers akun @hijabalila.

Mereka merupakan remaja sekolah, mahasiswa, dan wanita muda yang bermukim di sekitar Jakarta Barat. Ada pula yang datang dari wilayah lain yang jauh, biasanya dari mulut ke mulut info kajian ini mereka ketahui.

Iin Siaw mengatakan, Majelis Taklim Madrasshalihat ini diselenggarakan sejak Januari 2014. “Selain untuk mempromosikan hijab syar'i sebagai produk yang kami jual, juga sebagai bagian dari pembelajaran sejak dini bagi para remaja, terutama tentang kewajiban berhijab," tuturnya.

Taklim ini tidak hanya sekadar mengajarkan berhijab secara syar'i, tetapi juga untuk berdakwah Islam, khususnya kepada Muslimah.

“Setelah memiliki toko sendiri, kami ingin membentuk taklim yang tersistematis, tidak hanya ketika ada acara saja,” ujar wanita dua anak ini.

Iin menambahkan, jamaah yang antusias pun justru Muslimah muda yang masih sekolah atau bekerja. “Majelis taklim saat ini tidak harus selalu ibu-ibu yang telah lanjut usia,” jelas wanita lulusan IPB ini.

Menurut Iin, minat anak muda untuk memperdalam ilmu Islam semakin tumbuh. Semangat mereka sangat tinggi, ini terlihat selalu melubernya jamaah di tempat kajian.

Materi yang diberikan pun selalu dapat menarik keingintahuan mereka untuk belajar lebih banyak. “Baik ustaz dan materi biasanya saya yang memilihkan, sedangkan untuk menyiapkan logistik biasanya dibantu beberapa pegawai Rumah Alila,” ujarnya.

Awalnya, media dakwah yang dilakukan Iin dan suaminya hanya dapat dilakukan melalui Twitter. Setelah berjalannya waktu dan banyak orang mulai mengenal maka kajian pun mulai merambah di acara  promosi Hijab Alila sejak 2011.

“Adanya ruko ini mempermudah kami untuk mensyiarkan Islam lebih luas lagi,” kata Iin Siaw. Tak jarang, setiap kajian jamaah pun sampai tidak kebagian tempat, apalagi ketika yang menjadi pemateri adalah suami Iin, Ustaz Felix Siaw, seperti pada Ahad (13/4).

Ustaz Felix Siaw bersama gurunya Ustaz M Fatih Karim menjadi dua pembicara dalam kajian yang bertema Islam Solusi Problematika Umat.

Kajian yang diawali penjelasan Ustaz Fatih Karim ini menjelaskan bagaimana seharusnya umat Islam menjalani segala segi kehidupan sesuai dengan aturan Islam.

Ustaz Fatih pun sempat membahas mengenai petinggi pemerintah yang tidak mementingkan penggunaan hijab bagi wanita Muslimah. Padahal, jelas-jelas jilbab itu tertulis dalam Alquran sebagai kewajiban bagi Muslimah yang telah baligh.

Tidak hanya membahas jilbab, kajian yang berlangsung selama tiga jam ini pun diselipkan tanya jawab dari para jamaah. Baik Ustaz Felix dan Ustaz Fatih menjawab pertanyaan dengan detail secara bergantian.

Kajian ini selalu rutin diselenggarakan setiap Ahad pekan pertama dan ketiga tiap bulan. Ustaz maupun ustazah pun selalu bergantian mengisi kajian ini.

Ke depannya, Iin berharap, kegiatan keagamaan yang dilakukan pun tidak sekadar kajian rutin,  tetapi juga akan ada kegiatan sosial lainnya yang dapat menambah tali ukhuwah sesama Muslimah.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement