REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia dinilai memiliki keunggulan program pemberdayaan zakat di ke seluruh komunitas dunia Islam.
Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki program zakat yang lebih kreatif dibandingkan beberapa negara muslim atau berpenduduk mayoritas muslim.
Inilah yang menjadi target paket yang ditawarkan Indonesia dalam Konferensi Zakat Internasional yang akan digelar pada 28-29 Mei 2014 mendatang di New York Amerika Serikat.
"Program zakat Indonesia itu lebih kreatif dan lebih bisa diterima sebagai solusi mengentaskan kemiskinan di negara berkembang," ujar Ketua Badan Pekerja World Zakat Forum (WZF) Ahmad Juwaini, Kamis (10/4).
Presiden Direktur Dompet Dhuafa ini menjelaskan, dalam pergaulan di dunia Islam, Indonesia dan negara Muslim di kawasan Asia Tenggara (Asean) dinilai memiliki kelebihan dalam sisi toleransi.
Dalam pergaulan dunia Islam, kata Juwaini, dikenal dengan tiga karakter umat Islam. Pertama, negara Muslim di kawasan Timur Tengah yang dinilai cenderung keras.
Kemudian negara muslim di kawasan Asia Selatan yang cenderung kaku dalam menafsirkan paham keagamaan, dan negara Muslim ASEAN yang cenderung toleran dan sangat plural.
Menurut dia, ini juga yang menjadi khas cara berislam masyarakat Muslim ASEAN seperti Indonesia. Dan cara praktek keagamaan ini dinilai dia lebih bisa diterima oleh masyarakat dunia Internasional.
“Dalam konteks zakat, program zakat Indonesia dinilai lebih kratif dalam mensejahterakan dan menekan angka kemiskinan,” ujarnya.