Kamis 27 Mar 2014 11:37 WIB

Saudi Airlines: Tuduhan Gagal Berangkat Harus Diklarifikasi

Rep: Amri Amrullah/ Red: Chairul Akhmad
Salah satu pesawat milik maskapai Saudi Airlines.
Foto: AFP
Salah satu pesawat milik maskapai Saudi Airlines.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setelah beberapa kali muncul keluhan dan pengaduan agen travel, akhirnya Saudi Airlines mempertimbangkan berbagai keluhan tersebut.

Melalui perwakilan Saudi Airlines di Indonesia, maskapai penerbangan plat merah Kerajaan Arab Saudi ini mempertimbangkan kemungkinan menanggung kerugian jamaah umrah selama penundaan atau pembatalan penerbangan.

Humas Saudi Airlines di Indonesia Januardi Syafri mengatakan, tuduhan yang mengatakan bahwa jamaah gagal berangkat juga harus diklarifikasi. “Sebab, walau berselang beberapa hari, tapi jamaah tetap berangkat untuk menunaikan umrah di Tanah Suci,” ujarnya, Rabu (26/3).

Selain itu, kata Januardi, pihaknya juga telah membayar semua akomodasi selama penundaan penerbangan. Sedangkan untuk usulan dari beberapa agen travel yang menggunakan layanan Saudi Airlines, agar ada MoU terikat dan kerugian bisa ditanggung bersama bila ada penundaan atau pembatalan penerbangan, pihaknya belum bisa memberi kepastian.

 

Ia memprediksi dalam sepekan terakhir akan ada jawaban resmi dari pihak Saudi Airlines di Jeddah terkait usulan ini. Namun, Januardi memastikan pihak Saudi Airlines menaruh perhatian atas keluhan jamaah umrah Indonesia, sebagai pengguna setia penerbangan Saudi Airlines.

Sebelumnya, pada 12 Maret lalu 420 jamaah umrah dari 10 agen travel terlantar di selasar terminal D2 hingga dini hari. Ini dikarenakan jamaah yang sebelumnya telah menaiki pesawat dengan nomor penerbangan SV 2907 disuruh turun kembali ke terminal karena pesawat ada permasalahan mesin.

Sekitar 420 jamaah pun harus diinapkan selama beberapa hari di beberapa hotel di Jakarta. Namun, menurut asosiasi penyelenggara umrah haji, kerugian yang dialami cukup besar karena berbagai akomodasi dan transportasi di Saudi yang sudah dipesan akhirnya harus hangus, karena tidak bisa digunakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement