REPUBLIKA.CO.ID, Seorang hafiz harus menjaga niat dan etika.
Bocah tujuh tahun, Tabarak Labudi, fasih melafalkan lima ayat terakhir surah al-Baqarah di hadapan lebih dari 2,000 Muslim di Masjid Agung Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu.
Selesai melafalkan ayat-ayat tersebut, seorang jamaah masjid, Andy Hatta, melafalkan beberapa ayat pertama surah ar-Rahman. “Arrahman. 'AllamAlquran. Khalaqal insana 'Allamahul bayan,” tutur Andy. Kemudian, pria itu duduk.
Pengeras suara berpindah ke tangan Tabarak. Anak pasangan Dr Kamil Labudi dan Rasya dari Mesir itu kemudian melanjutkan bacaan surah ar-Rahman hingga selesai.
Tabarak mampu menghafal 30 juz Alquran di saat umurnya masih empat setengah tahun. Hanya dalam kurun waktu satu setengah tahun dia mampu menghafal firman Allah SWT, mulai surah al-Fatihah hingga an-Naas.
Kedua orang tua Tabarak sepakat untuk mengikuti program yang dikhususkan untuk menghafal Alquran. Keduanya mampu menghafal tujuh juz. Saat hamil, Rasya berhenti menghafal. Kamil tetap meneruskan menghafal secara lengkap. Meski begitu, Rasya pada akhirnya berhasil mengkhatamkan Alquran bersama dengan Tabarak.
Kamil menyatakan, kemampuan menghafal Alquran yang dimiliki anaknya bermula dari membiasakannya untuk selalu melafalkan ayat-ayat Alquran. Tabarak dan dua anak mereka tidak menyenandungkan lagu-lagu yang disukai masyarakat luas.
“Mereka terus melafalkan Alquran ,” jelas Kamil. Tidak mudah memang, tapi harus dilakukan. Ketika sudah terbiasa, mereka akan hafal Alquran di luar kepala.
Kamil tidak henti-hentinya menemani Tabarak dan teman-temannya selama ia menghafal Alquran. Ini terutama karena anak dalam fase usia dini memiliki kekuatan hafalan yang tinggi.
Kamil dan Rasya menyediakan mereka susu dan kurma demi menghidupkan sunah Nabi. Gubernur Jeddah, Pangeran Mishaal ibn Majed, mengapresiasi Tabarak yang berhasil menyabet gelar Penghafal Alquran Termuda di dunia.