Kamis 06 Mar 2014 16:45 WIB

Jilbab Polwan Akan Dibahas Dalam Kongres Muslimah Indonesia

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Polwan Berjilbab
Foto: Ist
Polwan Berjilbab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hampir seluruh organisasi masyarakat (ormas) kewanitaan muslim di Indonesia akan berkumpul di Wisma DPR Cikopo-Bogor Jumat hingga Ahad (7-9/3). Setidaknya 32 ormas Muslimah berkumpul dalam Kongres Muslimah Indonesia.

32 ormas muslimah yang akan hadir, diantaranya Muslimat Nahdlatul Ulama, Aisyiah Muhammadiyah, Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia, Majelis Ulama Indonesia dan Badan Kontak Majelis Taklim. Mereka akan membahas berbagai problematika Muslimah Indonesia, mulai dari larangan penggunaan jilbab di Indonesia di beberapa daerah dan penundaan jilbab di Polwan, hingga kriteria calon pemimpin di tahun pemilu ini.

Rencananya Kongres Muslimah Indonesia ini akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, pada Jumat pagi. Kongres Muslimah Indonesia ini merupakan kongres pertama yang melibatkan jumlah ormas muslimah yang cukup besar setelah Indonesia merdeka.

Ketua Sterring Comitee Kongres Muslimah Indonesia, Tutty Alawiyah mengatakan dilaksanakannya Kongres Muslimah Indonesia ini berkat kerjasama beberapa ormas Islam Muslimah terbesar diantaranya dari Muslimat NU dan Aisyah Muhammadiyah. Ketua umum dua induk ormas Islam terbesa itu pun akan turut hadir sebagai narasumber pakar, yakni Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin dan Ketua Umum harian PB NU Said Agil Siradj.

"Kedua Ketua Umum ini diundang sebagai pakar yang akan bertaruf dan berkomunikasi dengan 32 ormas Muslimah di Indonesia," ujar mantan Menteri Negara Peranan Wanita Kabinet Pembangunan VII 1999 ini di Gedung MUI, Kamis (6/3).

Beberapa narasumber dan tamu undangan dari menteri pun turut hadir seperti Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Pendidikan dan kebudayaan M Nuh dan Menteri Agama Suryadharma Ali.

Selain ajang silaturahim dan komunikasi, Kongres ini juga berusaha menetapkan tanggal 8 Maret yang diperingati sebagai Women's Day juga dapat diperingati sebagai Hari Muslimah Sedunia atau Muslim Women's Day. Dan dikongres ini juga akan dibahas persiapan Muslimah Indonesia menghadapi Komunitas ASEAN pada 2015 mendatang dimana Indonesia diharapkan akan menjadi penggerak utama para Muslimah di ASEAN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement