REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Rosita Budi Suryaningsih
Pemajangan benda seni Islam merupakan media edukasi agar masyarakat bisa menghargai budaya agama Samawi itu.
Texas menjadi negara bagian di Amerika Serikat dengan populasi Muslim yang kian membengkak. Kini wilayah ini menempati urutan kelima dari daerah dengan jumlah Muslim terbanyak.
Di salah satu museum yang ada di Texas, terutama di Kota Dallas, yaitu di Dallas Musem of Art, belum lama ini menampilkan sesuatu yang berbeda. Selain benda-benda bersejarah dari Amerika, museum ini juga memajang benda-benda seni budaya bersejarah Islam.
Benda-benda seni budaya Islam tersebut dikenal dengan nama The Keir Collection. Sebelumnya barang-barang tersebut adalah milik seorang pengusaha properti asal Hungaria bernama Edmund de Unger.
Setelah ia meninggal pada 2011 di Inggris, benda-benda koleksi sejarah Islam tersebut disumbangkan ke beberapa museum besar di dunia. Di museum Dallas ini, rencananya benda-benda tersebut akan dipamerkan hingga 15 tahun ke depan.
Direktur Dallas Museum of Art Maxwell L Anderson mengatakan, sebelumnya koleksi tersebut sudah dipamerkan di sebuah museum di Berlin. Kemudian, seorang ilmuwan seni Islam bernama Sabiha al Khemir mempunyai ide untuk memamerkan benda-benda koleksi tersebut di museum Dallas.
Sabiha yakin koleksi tersebut bisa mendapatkan pelayanan yang lebih baik dan mendapatkan ruangan yang lebih luas di sana. Para ilmuwan tersebut mencari komitmen yang besar untuk memamerkan koleksi tersebut. “Dan kami bisa memberikannya,” ujar Maxwell, dilansir dari
Koleksi tersebut berisi sekitar dua ribu benda. Di antaranya adalah beragam karpet dan tekstil khas Timur Tengah, manuskrip, perhiasan, dan beragam benda yang punya nilai sejarah Islam lainnya.
Benda-benda tersebut banyak pula yang merupakan sisa dari peradaban di zaman dinasti awal-awal datangnya Islam.
Ia yakin masyarakat di Dallas dan sekitarnya punya rasa ingin tahu yang besar pada sejarah Islam. Dengan memamerkan koleksi benda bersejarah Islam tersebut, bisa sebagai bentuk atau media edukasi agar masyarakat bisa menghargai budaya Islam.
Ikuti Whatsapp Channel Republika