Rabu 26 Feb 2014 17:19 WIB

Ibu, Madrasah Utama Bagi Anak (2-habis)

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Chairul Akhmad
Ibu dan anak (ilustrasi).
Foto: Dok Republika
Ibu dan anak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Sekolah memang memiliki peran penting dalam mendidik anak pada hal ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tetapi perilaku, emosional, dan karakter anak merupakan hasil dari peran pendidikan dan pengasuhan orang tua, terutama seorang ibu.

Retno yang juga guru SMAN 13 Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengatakan, ibu merupakan peletak dasar pendidikan sejak anak dalam kandungan. Karakter yang dimiliki seorang anak ketika besar bergantung dari pendidikan yang diterapkan ibunya di rumah.

Sebagai contoh, ibu yang mengajarkan anaknya membaca sejak kecil, budaya tersebut akan tertanam hingga dewasa.

Ibu yang menciptakan keluarga yang harmonis dan anak yang bahagia di dalamnya akan berdampak pada perilaku anak yang berkarakter baik ketika di luar rumah. “Anak yang bermasalah, pasti ada masalah keluarga,” ujar Retno.

Dan tak kalah penting, katanya, ibu yang mendidik anak dengan prinsip-prinsip agama akan berpengaruh pada kehidupan anak yang akan berlandaskan agama. Ibu mendidik jujur, tidak melakukan tindakan kekerasan verbal maupun fisik terhadap anak akan terbawa hingga ke sekolah.

Retno mengutarakan, seorang ibu berkewajiban pula mengawasi buah hatinya. Kemajuan teknologi, justru membantu memaksimalkan peran pendidik di satu sisi. Komunikasi yang berkualitas meski singkat lebih baik dibandingkan bertemu setiap hari tetapi tidak ada komunikasi yang efektif. “Sebab, kasih sayang bukan sebatas harta,” kata Retno menegaskan.

Peran ganda

Retno menambahkan, seorang ibu juga mengemban peran ganda. Selain mesti berperan sebagai ibu bagi buah hatinya, ia bersama suami dituntut menciptakan keluarga yang utuh dan hangat. “Harus mampu sebagai ibu sekaligus mengurus suami,” ujarnya.

Peran ganda itu, kata Nurma, bahkan diibaratkan dalam sastu ungkapan, yakni “seorang ibu dari terbit matahari sampai terbenam adalah mata suami”.

Meskipun telah memiliki anak, seorang ibu tetap bertanggung jawab kepada suaminya. Ibu bertugas sebagai pendamping suami, pendidik anak, dan juga anggota masyarakat. “Ibu merupakan hamba Allah SWT yang dicinta,” kata Nurma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement