Rabu 12 Feb 2014 17:26 WIB

LotteMart Salurkan Dana CSR di Rumah Zakat

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Chairul Akhmad
CEO Rumah Zakat Nur Efendi (kiri) dan Direktur Komersial LotteMart Indonesia Donny S Handoko.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
CEO Rumah Zakat Nur Efendi (kiri) dan Direktur Komersial LotteMart Indonesia Donny S Handoko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Gerai ritel LotteMart menyalurkan dana company social responsibility (CSR) sebesar Rp 5,5 miliar melalui Rumah Zakat (RZ). Dana tersebut dihimpun sejak 2011.

Jumlah dana yang terkumpul hingga Januari 2014 sebesar Rp 6,5 miliar. RZ menargetkan tahun ini bisa terkumpul hingga tujuh miliar rupiah.

Kerja sama program CSR ini dimulai sejak 2011 dengan melibatkan seluruh pelanggan LotteMart di seluruh Indonesia. Konsepnya berupa sumbangan dari uang kembalian pelanggan yang dikenal dengan shopping charity.

Dana yang terkumpul setiap bulannya disalurkan untuk membantu dana pendidikan anak-anak yang menimba ilmu di SD Juara. SD Juara merupakan sekolah yang berada di bawah naungan Rumah Zakat Indonesia.

Selain pendidikan, dana hasil shopping charity disalurkan di bidang kesehatan melalui program Siaga Sehat. Siaga Sehat memberi layanan berupa pemeriksaan kesehatan umum, pemberian makanan tambahan, pemeriksaan gula darah, pemeriksaan asam urat dan penyuluhan.

Chief Executive Officer RZ Nur Efendi mengatakan, sepanjang tiga tahun kerja sama RZ dan Lottemart sudah 11 ribu penerima manfaat merasakan manfaatnya. Mereka bukan hanya berasal dari kalangan Muslim, tapi juga non-Muslim.

"Melalui LotteMart ada nilai lebih ketika berbelanja. Harapannya kami bisa membantu lebih banyak sehingga berkontribusi bagi Indonesia," ujar Nur dalam konferensi pers di LotteMart Fatmawati, Rabu (12/2).

Commercial Director PT LotteMart Indonesia Donny S Handoko berharap kerja sama dengan RZ terus berlangsung. Tahun ini, LotteMart akan fokus pada bidang kesehatan dan pendidikan. Di bidang pendidikan, tahun ini akan digelar pelatihan mengenai anak autis.

"Kami prihatin dengan jumlah anak autis yang meningkat. Kami mencoba memberi informasi bagaimana meng-handle anak autis, dimana sekolah bagi mereka dan informasi seputar ini," kata Donny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement