REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Membaca adalah hal pertama yang diperintahkan Allah kepada nabi Muhammad SAW lewat malaikat Jibril. Iqra, begitu perintah-Nya. Amalan ini yang kemudian diajarkan Rasulullah kepada umatnya dengan membaca Alquran.
Membaca Alquran membawa hikmah yang berlimpah bagi manusia. Yang utama mendapatkan banyak pahala, karena Allah mengganjar satu huruf dalam Alquran dengan sepuluh kebajikan. Allah SWT juga akan mengangkat derajat orang-orang selalu membaca Alquran, mempelajari isi kandungannya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Membaca Alquran tentu perlu disempurnakan dengan cara membaca yang benar. Membaca Alquran harus secara tahsin.
Istilah tahsin diartikan sebagai melafalkan setiap huruf dari tempat keluarnya masing-masing sesuai haq dan mustahaqnya. Secara singkat orang lebih mengenal tahsin dengan istilah tajwid atau membaguskan dan memperbaiki bacaan.
Membaca Alquran dengan tahsin mampu memelihara Alquran dari kesalahan. Membaca Alquran tanpa tahsin bisa jadi merusak lafaz Alquran yang berujung pada perubahan kandungan makna kata.
"Makna yang salah akan menyesatkan banyak orang," ungkap ustaz Muamar AS, instruktur Tahsin Qira'ah LTTQ Masjid Fathullah UIN Jakarta dalam acara bedah buku Alquran Tahsin di Jakarta.
Karena itu belajar membaca Alquran menjadi jalan utamanya. Dan di era perkembangan teknologi sekarang ini, belajar Alquran semakin mudah. Salah satunya dengan Alquran digital.
Alquran Tahsin digital terbitan Sapta Book memberikan kemudahan membaca dengan e-pen. Pulpen digital berkapasitas 4GB ini akan memandu pembaca bagaimana pelafalan yang benar lengkap dengan hukum bacaannya. Setiap ayat dengan hukum tajwidnya diberi warna yang berbeda sebagai pembeda. Pembaca cukup menunjuk bagian ayat yang ingin dibaca.
Ada tujuh qori dari Timur Tengah yang menjadi pilihan bagi pembaca. Alquran juga dilengkapi dengan ashbabul nuzul, hadist terkait dari ayat tertentu, terjemahan dan indeks alfabet.