REPUBLIKA.CO.ID, PEMATANGSIANTAR -- Majelis Ulama Indonesia Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, mengadakan pelatihan untuk menciptakan dai-daiyah muda untuk syiar Islam berkelanjutan di kota itu.
"Mari kita jadikan Kota Pematangsiantar menjadi Kota Dakwah," kata Ketua MUI Pematangsiantar, HM Ali Lubis pada pembukaan Pelatihan Dai Muda, di Pematangsiantar, Rabu.
Ketua MUI menyampaikan umat Islam di kota ini mencapai 45 persen dari jumlah penduduk tidak sebanding dengan jumlah pendakwah yang minim dan terus berkurang karena meninggal dunia dan usia yang sudah tua.
"MUI punya kewajiban untuk menciptakan generasi pendakwah yang berilmu, beriman dan beretika, menyampaikan syiar dengan penuh cinta damai, anti kekerasan sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW," ujar Ali.
Sekretaris Panitia Muhammad Effendy Siregar menyampaikan pelatihan sehari penuh ini diikuti 60 peserta yang berasal dari utusan SMA dan remaja masjid dengan narasumber Ketua Perhimpunan Dai Muda Sumatera Utara Husni Mubarak Nasution dan Ketua Perhimpunan Seni Budaya Islam Sumatera Utara Ahmad Bulyan Nasution.
"Kita harapkan dari pelatihan ini muncul dai daiyah muda yang dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat khususnya generasi muda Islam sehingga membawa perubahan ke arah yang lebih baik di lingkungannya," kata Effendy.
Ketua BKPRMI Kota Pematangsiantar ini mengemukakan untuk syiar Islam pihaknya setiap tahun mengadakan Festival Anak Sholeh sebagai upaya mengenalkan media dakwah kepada anak usia dini sekaligus tolak ukur upaya pembinaan yang dilakukan sekolah atau lembaga keislaman.