Jumat 06 Dec 2013 06:40 WIB

Jumlah Alquran Braille Belum Memadai

Rep: Amri Amrullah/ Red: Didi Purwadi
Penyandang tunanetra membaca Alquran braille.
Foto: Antara
Penyandang tunanetra membaca Alquran braille.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah Alquran braille di Indonesia belum memadai bagi penyandang tunanetra di Indonesia. Alquran braille yang ada saat ini tidak sebanding dengan kebutuhan dan jumlah penyandang tuna netra muslim yang ada.

Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas) Kementerian Agama (Kemenag), Abdul Djamil, mengungkapkan hal ini ketika peluncuran Alquran braille dan terjemahan 30 juz bersamaan dengan ekspos produk Badan Litbang dan Diklat Kemenag. 

"Sekarang yang dicetak masih terbatas, masih belum sebanding dengan jumlah tuna netra muslim di Indonesia," ujar Abdul Djamil kepada Republika Online.

Masih terbatasnya jumlah Alquran braille ini dikarenakan Kemenag baru menyelesaikan 30 juz dan terjemahannya pada pertengahan 2013 lalu. Sebelumnya pada 2011 lalu, Kemenag melalui Badan Litbang dan Diklat sudah menyelesaikan Alquran braille juz ama.

Pada 2012, Badan Litbang dan Diklat sudah menyelesaikan 15 juz pertama dengan terjemahannya.

"Dengan selesainya 30 juz Alquran braille dan terjemahannya, Insya Allah pada 2014 akan diproduksi besar-besaran," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement