Jumat 08 Nov 2013 22:29 WIB

Masjid dan Restoran Halal di Korsel Perlu Ditambah

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Damanhuri Zuhri
Logo Halal
Logo Halal

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Korea Selatan (Korsel) perlu menyediakan lebih banyak masjid dan restoran halal untuk mendorong siswa Timur Tengah belajar di sana.

Salah seorang mahasiswa El Naafidha College, Park Hyeon-uk, mengatakan, berdasarkan survei, ditemukan beberapa kendala yang dihadapi mahasiswa Timur Tengah selama menimba ilmu di Korsel.

“Islam merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari mereka. Sementara, di sini jumlah masjid dan restoran yang menyajikan makanan halal sangat sedikit,” kata Park, seperti dikutip MuslimVillage.com, belum lama ini.

Menurut Park, masjid lainnya perlu dibangun di Korsel. Daging yang tidak disembelih sesuai dengan hukum Islam membuat Muslim di Negeri Ginseng tersebut tidak dapat menyantapnya.

Ini berarti banyak Muslim di sana mengalami kesulitan makan di restoran. “Banyak Muslim yang kami ajak bicara tidak makan daging sama sekali. Mereka bahkan menderita diet yang sangat tidak sehat,” ujarnya.

Kesulitan dalam memahami bahasa Korea, terutama di kelas, merupakan tantangan lain bagi mahasiswa Timur Tengah. Sebagian mahasiswa negara-negara Arab menikmati belajar di Korea.

Namun, masyarakat Korsel, khususnya para pemuda, dinilai membutuhkan lebih banyak pendidikan Islam untuk menghilangkan kesalahpahaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement