Senin 04 Nov 2013 01:00 WIB

Pembangunan Umat Islam Butuh Suasana Harmoni

 Ribuan umat Islam menyemuti Jabal Rahmah di Padang Arafah, Makkah, Senin (14/10).  (Republika/Yogi Ardhi)
Ribuan umat Islam menyemuti Jabal Rahmah di Padang Arafah, Makkah, Senin (14/10). (Republika/Yogi Ardhi)

REPUBLIKA.CO.ID, LANGKAWI -- Sekjen Kementerian Agama (Kemenag) Bahrul Hayat, pembangunan nasional hanya akan terwujud apabila didukung dengan suasana yang harmoni.

"Kita tidak mungkin membangun umat Islam yang bermartabat tanpa didukung dengan suasana kehidupan yang harmoni, penuh toleransi dan kebersamaan. Kita tidak ingin ada konflik diantara kita yang akan mengganggu kehidupan kebangsaan maupun ukhuwah Islamiyah," ujar Sekjen di Langkawi, Malaysia, Ahad (3/11)..

Terkait dengan tema Senior Official Meeting (SOM) ke-38 tahun 2013, yaitu Keharmonian Asas Pembangunan Umah, ia menyatakan apresiasinya karena sejalan tuntutan zaman. "Kami sangat setuju, karena hanya dengan keharmonian atau persatuan, maka pembangunan nasional akan dapat terwujud. Pada akhirnya akan menjadikan umat Islam menjadi sejahtera," ia menegaskan.

Hubungan dan kerjasama erat yang terjalin antara negara-negara anggota Pertemuan Khas Tidak Rasmi Menteri-menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura (Mabims), mampu menjadi benteng kukuh dalam menghadapi isu dan cabaran yang mengancam umat Islam di Nusantara.

Menteri di Jabatan Perdana Menteri, Datuk Seri Jamil Khir Baharom, seperti dikutip Bernama, menyatakan, selain isu liberalisme dan pluralisme umat Islam Nusantara turut berhadapan dengan serangan pemikiran yang boleh membawa perpecahan.

"Di rantau kita, Islam tidak kurang hebatnya diancam walaupun bukan dalam bentuk peperangan, isu-isu yang dihadapi perlu ditangani dengan serius agar kedaulatan Islam teguh dan terpelihara," katanya.

Pertemuan Mabims diadakan setiap dua tahun dan diikuti juga oleh Thailand dan Filipina sebagai pemerhati.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement