REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Tahta Suci Vatikan dan Al Azhar Mesir kembali menghidupkan dialog antariman setelah lebih dua tahun terputus akibat tuduhan campur tangan dalam negeri Mesir.
Satu delegasi Vatikan telah bertemu dengan Syeikh Agung Al Azhar Prof Dr
Ahmed Al Tayeb untuk menyampaikan undangan dari Paus Francis, kantor berita Mesir, MENA, melaporkan, Senin (28/10).
Isi surat resmi tertulis Paus Francis tersebut mengundang Syeikh Tayeb untuk menghadiri konferensi internasional yang akan digelar di Roma mengenai perdamaian dan perkuat jalinan persaudaran antar-agama. Menanggapi surat undangan pemimpin Tahta Suci Vatikan itu, Syeikh Tayeb menyatakan ingin memenuhinya.
Sejak awal tahun 1990-an, Al Azhar dan Vatikan melakukan kontak rutin untuk dialog antar iman, namun kontak itu terputus menyusul revolusi 25 Januari 2011. Al Azhar secara sepihak memutuskan hubungan dengan Vatikan karena menuduh Paus sebelumnya, Benediktus XVI, mencampuri urusan dalam Mesir.
Mufti Nasional Mesir, Prof Dr Syeikh Shawki Allam, menyambut baik sikap Al Azhar dan Vatikan dan menilainya sebagai perwujudan niat baik untuk kemaslahatan umat manusia. "Hidup berdampingan secara damai sesama umat manusia lewat dialog berkesinambungan merupakan perwujudan hak asasi manusia," kata Syeikh Shawki.
Posisi Syeikh Agung Al Azhar dalam struktur protokol negara Mesir setara dengan perdana Menteri.
sumber : Antara