Senin 21 Oct 2013 09:32 WIB

Habibi-Mirrah

Ustaz Yusuf Mansur
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ustaz Yusuf Mansur

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Ustaz Yusuf Mansur

Pulang dari Genggong, Probolinggo, 19 Oktober kemarin, mobil yang saya tumpangi, ngisi bensin. Surprise! Saya mendapati spanduk bertuliskan: Rumah Tahfidz Namira. Saya terharu. Di SPBU tersebut ada rumah tahfidz.

Dinamakan Namira, itu singkatan dari nama kakak beradik yang bahu membahu usaha, lalu bahu membahu juga membuka rumah tahfidz. Tempat untuk menghafal Alquran, belajar Alquran, bagi masyarakat sekitar. Adapun singkatan Namira: Nabila, Mirrah, dan Fara.

Saat saya ke sana, sore hari, tampak enam hingga tujuh orang ibu-ibu sedang menyetor hafalan Alquran. Di antara mereka, ada seorang bidan ikut menyetor hafalan.

Tambah menyenangkan, ketika saya disapa Habibie, suami dari Mirrah. Habibie dan Mirrah ini, sepasang dokter, alumni Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Subhaanallaah, padahal bukan berlatar belakang pendidikan Alquran.

Keluarga ini membuka bakso Namira, dan resto kecil untuk mendukung operasional kegiatan belajar mengajar Alquran. "Ini rumah tahfidz kami yang ketiga," kata dr Habibie.

Allah memakai dhomir Nahnu yang artinya Kami, ketika Allah menyebut: Innaa nahnu nazzalnadzdzikra, wainnaa lahuu lahaafidzuun. Artinya, ''Kami yang menurunkan Alquran, dan Kami pula yang menjaganya."

Menurut sebagian ulama tafsir, sebutan Kami ini menunjukkan bahwa Allah menghargai sekaligus mengundang sebanyak-banyaknya hamba untuk memproses bareng, terlibat bareng, bagaimana agar Alquran ini turun yakni, sampe, ke sebanyak-banyaknya manusia dan alam semesta.

Sekaligus Allah juga menunjukkan penghargaan-Nya dan undangan-Nya, kepada sebanyak-banyaknya hamba juga untuk sama-sama menjaga Alquran.

Saat ini rumah-rumah tahfidz berjumlah hampir 4.000 unit di seluruh Indonesia. Jumlah yang masih teramat sedikit bila dibandingkan dengan luasan Indonesia yang nggak kira-kira.

Allah masih mengundang sahabat-sahabat kami yang lain, dari seluruh Nusantara untuk sama-sama membuka rumah tahfidz. Nggak perlu pinter. Nggak perlu menjadi hafidz dulu.

Rumah tahfidz Namira, bersama kurang lebih 4.000 rumah tahfidz yang lain, sungguh dimuliakan Allah. Sebab Allah lewat Rasul-Nya mengatakan, "Khairukum man ta'allamal Qur'aana wa'allamah. Sebaik-baik kalian adalah yang belajar dan mengajarkan Alquran."

Terima kasih buat semua yang sudah mendirikan dan mengembangkan rumah tahfidz. Silahkan kirim e-mail data diri dan lokasi, jika ingin mengikuti mendirikan rumah tahfidz baru. Sekaligus e-mail data-data rumah tahfidz yang lama yang barangkali sudah berjalan ke: [email protected].

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement