Ahad 13 Oct 2013 17:03 WIB

Alasan Komunitas Hispanik Memilih Islam

Muslim Latin (ilustrasi)
Foto: www.latinodawah.org
Muslim Latin (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Bagi komunitas Muslim Hispanik, Oktober ini begitu istimewa. Pertama, mereka tengah bergembira merayakan "Hispanic Heritage Month". Kedua, Idul Adha tak lama lagi tiba.

Bicara dakwah Islam dikalangan Hispanik, perkembangannya memang luar biasa. Muslim Hispanik merupakan minoritas dengan pertumbuhan populasi yang cukup pesat. 

Faktanya, enam persen Muslim AS berasal dari kalangan Hispanik. Asosiasi Muslim Amerika Utara (AMANA), mencatat satu dari lima warga AS yang memeluk Islam adalah keturunan Hispanik. 

Seperti halnya mualaf lain, Muslim Hispanik menghadapi tantangan yang tak mudah dari komunitasnya. Bagaimana tidak, Muslim Hispanik, sudah minoritas memeluk agama minoritas. Lengkap sudah. 

Hal ini dialami oleh mualaf asal Nikaragua yang bermigrasi ke AS, Marina Gonzalez. "Tahu apa sebutan saya ketika mengenakan hijab dan berpakaian serba tertutup?, saya dipanggil Talibana," kata dia sembari tersenyum, seperti dilansir Muslimvillage.com, Ahad (13/10).

Hal senada juga dialami Najib Sowma. Oleh keluarganya ia dikucilkan. Namun, keteguhan Somwa tak goyah. Pada akhirnya, keluarga besar dan komunitasnya mulai menerima perubahan itu. "Sekarang pandangan terhadap saya mulai berubah," kata dia.

Banyak pertanyaan yang kemudian muncul, mengapa bisa komunitas yang begitu kuat tradisi Katolik beralih pada ajaran yang lahir di Timur Tengah?. Wilfredo Ruiz, mualaf asal Puerto Rico punya jawabannya. "Anda tahu, bahasa yang kami gunakan ini, 4 ribu kata diantaranya berasal dari serapan bahasa Arab," kata dia.

Menurut Ruiz, itu terjadi karena selama delapan abad, Spanyol sempat menjadi bagian dari imperium Islam. Ini yang kemudian, mendekatkan komunitas Hispanik secara emosional dengan umat Islam. "Ini seperti menemukan masa lalu Anda, masa lalu yang tersembunyi dari kami," kata dia.

Dalam banyak hal, lanjut dia, Islam dan budaya Hispanik memiliki kesamaan. Seperti, rasa hormat kepada orang tua dan keluarga. Tradisi menyambut para tamu. Namun, Islam membuat itu semua jauh lebih sederhana dan terhormat. "Dalam hal ibadah, komunikasi saya dengan Tuhan sekarang lebih baik dari sebelumnya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement