REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Idul Adha di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) akan dilaksanakan sesuai amanat Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yakni pada Selasa, 15 Oktober.
Shalat Id kampus ini digelar di dua lokasi, yakni helipad kampus III dan halaman parkir kampus II Jl Bendungan Sutami, Malang. Khotib di kampus III adalah Mantan Menteri Perumahan Rakyat M Yusuf Asy’ari, sedangkan di kampus II dekan FAI UMM, Faridi.
Asisten Rektor bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) UMM, Dr Nurhakim MSi, mengatakan momentum Idul Adha tahun ini akan dimanfaatkan untuk mengedukasi umat mengenai makna kurban sekaligus melaksanakan pengelolaan hewan kurban yang sesuai syari’ah dan sehat.
“Pada prinsipnya hewan kurban harus disembelih sesuai syariat Islam, dikemas secara higienis, dan dibagi secara adil,” kata Hakim.
Sementara itu, Pembantu Rektor II, Fauzan, mengingatkan agar panitia tetap cermat walau kegiatan ini merupakan rutinitas. Menurutnya, justru karena rutin itulah seringkali kita lalai memberikan penekanan pada makna sebuah ibadah. “Hati-hati, jangan sampai kita hanya dapat ritualnya saja sementara esensinya dilupakan.”
Salah satu esensi kurban, lanjut Fauzan, adalah berbagi secara ihlas dan adil serta memberi makna pada pekurban maupun penerimanya. Oleh karenanya, perhatian terhadap cara distribusi dan kebersihan serta sehatan daging sangat perlu diperhatikan sebagai amanah panitia.
Untuk memastikan jalannya pengelolaan hewan kurban yang baik, UMM telah menyiapkan dokter hewan dan tenaga ahli peternakan dari Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP). Mereka bertugas mengecek kesehatan hewan kurban dan mengawasi proses pengemasan agar tidak terkontaminasi virus atau penyakit.