REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Komunitas Muslim AS selalu cemas ketika terjadi peristiwa besar dengan jatuh korban tewas. Pasalnya, reaksi 'biasanya' yang muncul akan menyudutkan umat Islam.
Baru-baru ini telah terjadi penempakan di US Navy Yard, tak jauh dari Gedung Putih. Sebanyak 12 orang tewas dalam penembakan itu, termasuk salah seorang korbannya pelaku penembakan. Kejadian penembakan ini berlangsung pada 08.30 pagi hari waktu setempat.
Seperti dilansir Onislam.net, Selasa (17/9), rasa cemas itu terbukti benar. Reuters misalnya, menyimpulkan adanya hubungan antara penembakan The Fort Hood Shooting dengan teroris. Di jejarong sosial Twitter, secara terang-terangan para pemilik akun menyatakan peristiwa itu merupakan kesalahan Muslim.
Kendati demikian, tak semua pemilik akun Twitter menyudutkan Muslim. Tampak sangat aktif komunitas Muslim yang mencoba menenangkan situasi dengan mempublikasikan pesan yang intinya meminta semua pihak menahan diri.
"Melihat tweets yang sangat mengganggu, berhenti mengasumsikan seluruh kejahatan dilakukan Muslim," kata Sarah Jane Fair.
Dari update terakhir, belum diketahui motif penembakan itu. Namun, kepolisian Washington DC telah mengidentifikasi dua pelaku, yakni seorang kulit putih dan kulit hitam.
Keduanya mengenakan pakaian bergaya militer. Terkait satu pelaku yang tewas, polisi terus mengidentifikasinya.
"Kami belum menemukan motif penembakan saat ini," kata Kepala Kepolisian Washington DC, Cathy Lanier.