Selasa 27 Aug 2013 18:01 WIB

Kuota Haji Indonesia Dipangkas 20 Persen, Menag: Saya Mohon Maaf

Rep: Yeyen Rostiyani/ Red: Heri Ruslan
Menteri Agama RI Suryadharma Ali
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Agama RI Suryadharma Ali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Suryadharma Ali menyampaikan permohonan maaf kepada calon haji (calhaj) yang batal berangkat akibat pemotongan kuota 20 persen. 

"Saya sangat berterima kasih dan mohon maaf karena ibadah haji yang mereka dambakan dan tiba waktunya ternyata harus menunggu tahun berikutnya," kata Suryadharma seusai pembukaan Rakernas Persiapan Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Qur'ah Pemondokan di Makkah, Selasa (27/8). "Saya sebagai menteri agama memohon maaf," ulang dia.

Ia berharap agar pembangunan Masjidil Haram dapat selesai tepat waktu pada 2016 dan kuota haji dapat kembali 100 persen.

"Sebenarnya kami mohon agar 100 persen ditambah akumulasi pemotongan sebelumnya. Jika tiga tahun maka jadi 100 persen ditambah 60 persen," katanya.

Sebelumnya, ia pun mengingatkan agar badan-badan penyelenggara ibadah haji memberi perhatian khusus selama masa rekonstruksi Masjidil Haram. Pasalnya, meski kuota telah dipotong 20 persen namun Masjidil Haram akan tetap padat.

Terkait jarak pemondokan yang agak jauh dari Masjidil Haram, Suryadharma menyatakan tak usah khawatir. Kemenag memang memilih gedung yang jaraknya 2700 meter meski jarak minimal 2500 meter, karena kualitasnya lebih baik.

"Untuk yang mendapat pemondokan dengan jarak lebih dari 2000 meter akan mendapat transportasi. Padahal dulu fasilitas ini tidak ada. Makanya dulu ada yang seminggu sekali ke Masjidil Haram (karena jauh, Red)," katanya.

Sedangkan untuk visa haji di luar kuota, Kemenag pun bersikap tegas. "Saya mengimbau Dubes Arab Saudi untuk tidak memberikan visa haji kepada orang yang tidak direkomendasikan Kemenag," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement