REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Suryadharma Ali mengingatkan organisasi kemasyarakatan Islam (Ormas) Front Pembela Islam (FPI) tentang Islam yang menjadi label mereka adalah agama yang membawa kesejukan dan kedamaian.
"Islam agama yang lembut, agama yang sejuk, damai, pemberi cahaya, pemberi ketenangan," katanya ketika membuka Musyawarah Nasional (Munas) III FPI di Asrama Haji Bekasi, Kamis malam.
"Itu penting, apalagi FPI pada Munas kali ini mengusung tema menuju Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Bersyariah," tegasnya di hadapan kurang lebih 1.000 anggota FPI dari seluruh Indonesia dan luar negeri.
Selain dihadiri Ketua Umum DPP FPI Habib Rizieq, pembukaan munas ini juga dihadiri Wali Kota Bekasi Rahmat Efendi, dan sejumlah pengurus organisasi kemasyarakatan Islam, di antaranya Ketua MUI Cholil Ridwan.
"Sebagai organisasi, FPI di usia 15 tahun sudah harus memperlihatkan kematangannya. FPI cukup terkenal, namun jangan terkenal dari kejawaraannya," kata Menag.
Suryadharma Ali menjelaskan tidak benar jika dikatakan bahwa Islam itu menyebarkan ketakutan, menyebarkan teror, karena itu kalau ada Islam yang keras, menebar teror, maka mereka itu tidak merepresentasikan Islam.
"Mereka yang menyerang sesama Islam adalah kafir," katanya sambil mencontohkan peristiwa perusakan dan pengeboman tempat-tempat ibadah seperti masjid, gereja, vihara, dan lainnya.
"Itu bukan ajaran Islam. Jangankan membunuh, menggunjing pun dilarang. Betapa luhurnya ajaran Islam itu, karena itu jangan dikotori," katanya.
Sebelumnya, Habib Rizieq dalam sambutannya selaku Ketua Umum FPI menegaskan bahwa musuh FPI bukanlah pemerintah dan NKRI. FPI juga tidak akan menggantikan Pancasila sebagai ideologi negara.
"Munas FPI ini bertujuan untuk kebaikan bangsa, melahirkan musyawarah untuk mufakat," kata Rizieq.
Menag mengapresiasi nasionalisme FPI itu. "Nasionalisme FPI tidak diragukan lagi. FPI merupakan organisasi Islam pecinta Pancasila, nasionalisme, dan negara Indonesia. FPI bukan musuh Pancasila," kata Menag, menambahkan.
"Semoga Munas FPI III melahirkan keputusan-keputusan yang memberi kemaslahatan umat Islam di Indonesia, serta kebaikan bagi nusa dan bangsa," katanya.