REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Organisasi Kesehatan Dunia tidak menyerukan pembatasan perjalanan karena adanya virus MERS selama ibadah haji tahun ini di Arab Saudi. Dalam sebuah pernyataan setelah sidang komite darurat WHO, mereka mengatakan tidak ada alasan saat ini untuk meningkatkan level waspada.
Pertemuan itu dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran atas potensi dampak dari haji tahunan pada Oktober mendatang. Pada saat itu, akan ada jutaan orang ke Makkah dan Madinah sehingga mungkin bisa menyebarkan MERS ke seluruh dunia.
"Ini adalah keputusan komite, dengan informasi yang ada sekarang, menggunakan pendekatan penilaian risiko, kondisi darurat kesehatan publik yang menjadi keprihatinan internasional saat ini belum terpenuhi," ungkap WHO dikutip Al-Arabiya.
Sikap WHO sejauh ini menyatakan negara-negara harus tetap waspada dan memantau pola infeksi saluran pernapasan yang tidak biasa, terutama pasien yang telah pergi ke Timur Tengah. Korban pertama MERS atau Middle East Respiratory Syndrome coronavirus diklaim di Arab Saudi pada Juni 2012.
Sejak itu, ada 82 kasus di seluruh dunia termasuk di Yordania, Qatar, Uni emirate Arab, Inggris, Prancis, dan Italia. Saudi Arabia memiliki kasus terbanyak dengan 65 kasus, sebanyak 38 orang tewas.