Senin 10 Jun 2013 12:00 WIB

Muslim Inggris Diminta Tak Berspekluasi Soal Islamofobia

Rep: Agung Sasongko/ Red: Karta Raharja Ucu
Islamofobia (ilustrasi)
Foto: avizora.com
Islamofobia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Muslim Inggris diminta tidak berspekulasi soal kebakaran yang menimpa Islamic Center dan sebuah sekolah di London Utara. Permintaan ini disampaikan anggota parlemen Inggris, Bob Neil.

"Kami merasa prihatin soal ini, dan kita akan mencari tahu lebih lanjut soal masalah ini. Jangan terlalu dini melompat pada satu kesimpulan lantaran penyelidikan terus dilakukan," kata Neil seperti dikutip BBC, Senin (10/6).

Semenjak kebekaran itu, komunitas Muslim merasa khawatir dengan keselamatan mereka. Sebab, kebakaran yang menimpa dua bangunan miliki komunitas Muslim terjadi tak lama sejak serangan terhadap tentara Inggris. Kekhawatiran bertambah lantaran ada indikasi keterlibatan kelompok sayap kanan.

Untuk menenangkan situasi, kepolisian Metropolitan London meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi soal kebakaran. "Kebakaran ini memang masuk dalam kategori mencurigakan. Tapi masyarakat jangan berspekulasi soal ini sebelum penyelidikan dilakukan secara tuntas," tutur Neil.

Usai kebakaran Sabtu lalu, pelajar dan staf sekolah mulai kembali ke sekolah. Mereka menolak diminta komentar soal kebakaran itu lantaran ada permintaan dari pihak sekolah dan kepolisian. Namun, mereka berharap penyelidikan segera tuntas untuk mengungkap siapa pelakunnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, merujuk pada proyek TellMama, tercatat lebih dari 212 insiden serangan terhadap Muslim terjadi. Sekitar sebelas serangan diantarannya menyasar masjid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement