Kamis 06 Jun 2013 21:07 WIB

Jadi Mualaf, Michael Barradine Siarkan Islam di Sinagog

Rep: Agung Sasongko/ Red: Karta Raharja Ucu
Mualaf (ilustrasi).
Foto: al-habib.info
Mualaf (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Akhir musim panas, satu keputusan besar diambil Michael Barradine. Tidak mudah memang, karena Barradine lebih memilih untuk lebih dahulu meyakinkan hatinya 100 persen sebelum mengucapkan syahadat. Momentum itu akhirnya datang.

“Di hadapan ratusan orang, saya ucapkan syahadat. Banyak yang memelukku. Saya pun menangis,” kisahnya dengan air mata berlinang, seperti dinukil dari onislam.net.

Seketika itu, Barradine mengubah namanya menjadi Muhamamd Asad. Nama ini dipilih karena harapannya agar menjadi Muslim yang baik. Nama itu juga mencerminkan perubahan kepribadiannya sejak menerima Islam.

Tak butuh waktu lama, bagi Barradine untuk segera berdakwah. Ia mulai menjadi pembicara tentang Islam di gereja, sinagoga dan lainnya. Ia juga mulai mengajar bahasa Arab.

Beberapa tahun kemudian, ia pergi haji. “Sekarang saya menulis sebuah buku tentang Sejarah Islam dan Muslim di Era Modern,” tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement