Selasa 28 May 2013 22:01 WIB

Dewan Muslim Inggris: Pemerintah Jangan Tergesa-gesa Tangani Ekstrimis

Rep: Agung Sasongko/ Red: Karta Raharja Ucu
Muslim Inggris usai melakukan shalat Idul Fitri di Central Mosque London.
Foto: AP Photos
Muslim Inggris usai melakukan shalat Idul Fitri di Central Mosque London.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Melihat situasi kian memanas selepas pembunuhan terhadap tentara Inggris, komunitas Muslim berharap pemerintah dapat melibatkan umat Islam dalam menangani masalah kelompok ekstrimis.

Hal itu diutarakan Dewan Muslim Inggris (MCB), Selasa (28/5). "Kami memahami, PM David Cameron membutuhkan strategi efektif untuk melawan eksrimis. Itu juga yang ingin kami lakukan," kata MCB seperti dikutip Onislam.net, Selasa (28/5).

Kemarin, PM Inggris, David Cameron membentuk satgas anti radikalisasi. Ide ini muncul setelah mendapat laporan dari Departemen Dalam Negeri Inggris terkait perkembangan aktivitas ektrimisme. Satgas ini nantinya memantau ulama dan imam.

MCB mengingatkan, strategi yang tidak tepat akan menambah parah situasi. "Kita tidak perlu untuk membatasi kekebasan, memisahkan dan saling curiga  satu dengan yang lain. Pelajaran dimasa lalu membuktikan bahwa kebijakan dan tindakan yang diambil tergesa-gesa memperburuk situasi," kata MCB memaparkan.

Juru bicara Komunitas Muslim Inggris (ISB), Sughra Ahmed mengatakan, komunikasi antara pemerintah dan kelompok-kelompok Islam perlu diperkuat. Sebagai syarat, komunikasi harus berjalan dua arah, terbuka dan jujur. "Ekstrimis telah mempengaruhi hubungan pemerintah, masyarakat dan komunitas Muslim," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement