Selasa 28 May 2013 19:43 WIB

Kemenag Sumbar Bangun Tugu Standar Arah Kiblat

Kakbah, kiblat sholat umat Islam dari seluruh dunia
Foto: Republika
Kakbah, kiblat sholat umat Islam dari seluruh dunia

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Kantor Kementerian Agama Wilayah Sumatera Barat mendirikan tugu standar arah kiblat di halaman kantor tersebut sebagai pedoman dan patokan arah kiblat yang benar di Sumbar.

Pemancangan perdana dilakukan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Sumatera Barat Ismail Usman, Selasa, tepat pukul 16.18 WIB dengan mempedomani arah bayangan benda yang menghadap ke posisi matahari.

Menurut Ismail, pada pukul 16.18 WIB posisi matahari tepat berada di atas Ka'bah atau disebut Rasydul Qiblat sehingga bayangan tugu tersebut dapat menjadi standar pedoman arah kiblat.

Berdasarkan pengukuran yang dilakukan maka ditetapkan arah kiblat untuk Sumatera Barat berada pada posisi titik koordinat utara ke barat 65 derajat 18 menit 47,54 detik dan dari barat ke utara pada 24 derajat, 41 menit, 12,46 detik.

Dengan adanya tugu standar arah kiblat diharapkan tidak ada lagi sengketa dan perdebatan tentang arah kiblat di Sumatera Barat, kata dia.

Dikatakannya, pembuatan tugu standar arah kiblat merupakan terobosan yang pertama di Indonesia dan akan dilaporkan kepada Menteri Agama supaya daerah lain dapat melakukan hal serupa.

Bagi masyarakat, pengurus masjid dan mushala dapat menjadikan hal ini sebagai patokan dan melakukan koreksi jika selama ini arah kiblat yang ada tidak tepat.

Ia juga mengharapkan umat Islam menyadari pentingnya ketepatan arah kiblat karena secara aturan shalat diharuskan menghadap ke Kiblat yaitu Ka'bah yang ada di Masjidil Haram Mekkah.

Selain itu bagi yang hendak mendirikan masjid atau mushala agar menghubungi Kementerian Agama atau penyuluh agama setempat untuk dilakukan penetapan arah kiblat melalui metode yang benar dan tepat.

Sementara, Ketua Badan Hisab dan Rukyat (BHR) Kementerian Agama Sumatera Barat Asasriwarni mengatakan saat ini ditemukan penyimpangan arah kiblat pada sejumlah rumah ibadah di daerah ini.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan mahasiswa ada yang mengalami penyimpangan hingga lima derajat sehingga shalat tidak lagi tepat menghadap ke Ka'bah, kata dia.

Oleh sebab itu, tugu ini dapat dijadikan momentum untuk memperbaiki arah kiblat yang keliru, apalagi hal ini menentukan sahnya shalat, kata dia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement