Senin 29 Apr 2013 14:09 WIB

Geliat Zakat di Singapura Meningkat

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: A.Syalaby Ichsan
Zakat fitrah (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Zakat fitrah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR UTARA -- Walaupun menjadi minoritas di suatu negara, tak berarti kemampuan zakat menjadi semakin melempem. Geliat zakat di Singapura menunjukkan peningkatan sebanyak lima persen setiap tahun. 

 

Pada 2012, Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS) membukukan zakat meningkat ke angka 25,6 juta dolar singapura. Prestasi ini terungkap pada acara International Workshop on Zakat, Waqf and Islamic Microfinance dengan tema Strengthening Islamic Social Sector di Institut Pertanian Bogor (IPB) Convention Center, Botani Square, Bogor, Jawa Barat, Senin (29/4) siang. 

Deputy Director Assets Development Shamsiah Abdul Karim menceritakan perkembangan zakat di Singapura menggunakan bahasa inggris dicampur dengan melayu kepada Republika.

Dia berujar,  meskipun mayoritas pemeluk agama Islam hanya 15 persen dari jumlah populasi, tak menjadikan nilai zakat stagnan apalagi menurun. Dengan pengelolaan, sosialisasi, manajemen, dan transparansi, nilai zakat akan terus meningkat ke depannya. 

Perempuan yang sudah malang melintang di bidang zakat, infak dan sadaqah selama 20 tahun ini mengatakan, pihaknya menggunakan berbagai media untuk memberikan informasi mengenai zakat kepada publik. ‘’TV, radio, twitter facebook dan media sosial lainnya,’’ kata dia sambil tersenyum.

Selain itu, kejujuran menjadi salah satu langkah penting agar masyarakat percaya dananya digunakan sesuai amanah. Dana yang telah tersetor secara lengkap akan dipublikasikan setiap tahun. 

Kendala yang ada, kata Shamsiah, masyarakat Singapura masih banyak yang melakukan zakat individu. Namun dengan sosialisasi zakat dilakukan terus menerus para donator zakat secara individual bisa menyumbangkan lewat (MUIS)

 ari zakat yang terkumpul, ujar dia, seluruh dana itu disumbangkan ke delapan golongan berhak menerima zakat. ‘’Fakir, miskin, fi sabililah, semuanya delapan,’’ tutur dia.Menurut Shamsiah, zakat memperkuat masyarakat. Jiwa solidaritas dan tolong menolong antarmasyarakat meningkatkan kualitas mereka. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement